Begini Cerita Seorang Santri Nekat Naik Tiang Bendera Saat Upacara Bendera di Gorontalo...

KOMPAS.com - Insiden putusnya tali pengerek terjadi saat pengibaran bendera upacara Hari Santri di halaman Pondok Pesantren Alisalm di Kabupaten Gorontalo, Kamis (22/10/2020).

Saat itu, salah seorang santri bernama Didin, segera memanjat tiang setinggi belasan meter, untuk memperbaikinya.

Tak disangka, saat Didin memanjat hingga tengah tiang, sarung yang dikenakannya terlepas dan melorot ke bawah. 

Insiden itu tak menggoyahkan Didin, santri asal Sulawesi Tengah, untuk tetap naik ke ujung tiang dengan memakai celana pendek. 

Baca juga: Heroik, Masih Pakai Sarung dan Peci, Anak Ini Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Hari Santri

Sementara itu, beberapa petugas upacara tampak mencoba memegang tiang bendera agar tidak roboh dan menahan beban Didin yang tengah memanjat.

“Saat bendera dibentangkan siap untuk dikerek, tiba-tiba tali putus sehingga ujung tali naik ke puncak tiang,” kata Ramli Anwar, pengasuh pondok pesantren Alislam.

Perjuangan santri kelas 7 Madrasah Tsanawiyah tersebut tak sia-sia. Didin berhasil memasang kembali tali yang putus ini dan perayaan hari santri berjalan hingga tuntas.

Baca juga: 4 Fakta Foto Bugil Pendaki di Gunung Gede, Dilaporkan ke Polisi dan Dikecam Warganet

Aksi heroik Didin pun mendapat apresiasi dari para peserta upacara hingga ke para pengasuh pondon pesantren.

“Kami sangat mengapresiasi aksi heroik yang ditunjukkan oleh santri Didin,” ujar Ramli Anwar.

Jaga protokol kesehatan

Seperti diberitakan sebelumnya, pondok pesantren yang dihuni lebih dari 430 santri telah memulai kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi corona.

Para pengasuh pondok menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya membatasi waktu besuk para orangtua santri.

Pondok yang menggratiskan santri dari keluarga kurang mampu dan anak yatim ini sudah membuka kegiatan sejak sebulan lalu.

(Penulis: Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar | Editor: Khairina)