Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Ferdian Tidur di Bagasi dan Selamat dari Kecelakaan | "Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Dibawa Pulang Rp 32 Juta"

Kompas.com - 23/10/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

2. "Kalau dikubur di Malaysia Rp 9,8 juta, kalau dibawa pulang Rp 32 juta"

Keluarga hanya bisa pasrah mengetahui seorang TKW bernama Ruri Alfath Mujaida meninggal dunia dan dimakamkan di Malaysia.

Kakak Ruri, Juju Juhairiyah mengemukakan, keluarga mereka dimintai uang Rp 32 juta oleh agen penyalur jika ingin membawa pulang jasad Ruri.

"Kalau jenazahnya dikuburnya di sana diminta uang sekitar Rp 9,8 juta. Kalau dikuburnya di sini diminta Rp 32 juta," tutur Juju.

Adiknya itu, kata Juju, meninggal dunia lantaran sakit TBC.

Bulan September lalu, Ruri mengatakan ingin pulang karena penyakit yang dideritanya sudah parah.

"Saat saya video call, Ruri ingin saja cepat pulang. Dia kondisinya kurus dan sakit hampir lima bulanan. Ia saat itu tak bisa jalan dan hanya berbaring saja. Dia sempat disiksa tapi di majikan yang pertama," kata Juju.

Baca juga: Kalau Dikubur di Malaysia Rp 9,8 Juta, Kalau Dibawa Pulang Rp 32 Juta

3. Bertemu, kembar Trena Treni ziarahi makam ibu

Trena-Treni didampingi ayah kandungnya Enceng Dedi (59) dan saudara-saudara kandung lainnya sedang berziarah ke makam ibu kandungnya Enok Rohaenah, tak jauh dari rumah keluarga besarnya di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Trena-Treni didampingi ayah kandungnya Enceng Dedi (59) dan saudara-saudara kandung lainnya sedang berziarah ke makam ibu kandungnya Enok Rohaenah, tak jauh dari rumah keluarga besarnya di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).
Saudara kembar Treni Fitri Yana (24) dan Trena Mustika akhirnya bertemu secara langsung di Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020).

Mereka kemudian berziarah di makam ibu kandungnya, Enok Rohaenah yang sudah meninggal dunia dua tahun lalu.

Sayangnya, haru pertemuan itu tak bisa disaksikan oleh sang ibunda.

Padahal semasa hidup, Enok menjadi orang yang paling yakin bahwa putrinya Treni yang terpisah masih hidup.

Almarhumah ibundanya juga yakin jika suatu saat Trena dan Treni akan kembali berkumpul.

"Istri saya selalu yakin kalau Treni masih ada dan akan berkumpul lagi," kata Enceng Dedi (59), ayah kandung Trena dan Treni.

Trena dan Treni terpisah saat kerusuhan di Maluku tahun 1999. Saat itu, keduanya masih berusia dua bulan.

Trena kemudian dibawa oleh orangtua kandungnya ke Tasikmalaya. Sedangkan Treni dibawa orang yang mengasuhnya ke Jawa Timur.

Setelah 20 tahun berpisah, mereka kembali bertemu melalui TikTok.

Baca juga: Tiba di Tasikmalaya, Kembar Trena Treni Kunjungi Makam Ibu, Kompak Berkerudung Hijau

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com