Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patroli Perbatasan RI–Malaysia Selesai, 203 Patok Batas Negara Hilang

Kompas.com - 23/10/2020, 05:10 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Selain itu, medan di wilayah 3 sedikit terjal terutama di wilayah Sei Agison, prajurit harus memanjat dan turun areal medan dengan tali, bahkan prajurit harus tidur bergantung menggunakan hammock karena jarang ditemui daerah yang rata untuk mendirikan tenda.

 71 patok hilang diduga akibat alat berat

Medan terberat ada di SSK IV wilayah Lumbis, di areal Sumantobol, prajurit menemukan 71 patok yang berderet di sepanjang 2 kilometer hilang.

‘’Analisa kami berdasar laporan prajurit di lapangan, kuat dugaan akibat alat berat, karena ada alat berat dan galian lubang di sekitar patok, ini juga masih kami dalami,’’kata Yordania.

Hilangnya patok tentu bukan sebuah masalah berarti karena setiap koordinat keberadaan patok sudah terdata dalam GPS.

Baca juga: Patok Batas Negara di Sebatik Bergeser, ke Kantor Camat Harus Lewati Wilayah Malaysia

Sementara untuk Pos Sumantipal dan Pos Labang, operasi patok dilaporkan lancar meski untuk menuju ke patok pertama yang harus dipatroli mereka harus naik ketinting dengan durasi waktu 2 sampai 3 hari sebelum mencapai titik penugasan.

Patroli yang paling memakan waktu, pikiran, dan tenaga ada di Pos Lumbis. Operasi di wilayah hutan belantara tersebut melalui perencanaan matang selama hampir sebulan.

Perwira operasi harus merancang skema pergerakan dengan akurasi dan perkiraan kebutuhan logistik yang cukup, demikian pula untuk pemanfaatan helikopter, di mana lokasi tepat untuk menurunkan logistik, sekaligus menyusun rencana untuk mengakali sulitnya sinyal meski sudah menggunakan HP satelit.

‘’Tapi operasi sudah selesai, prajurit Pos Lumbis juga sudah berjalan pulang kembali ke pos, jadwalnya dua hari lagi mereka sampai,’’kata Yordania.

Dalam memulai operasi patok perbatasan RI – Malaysia, prajurit akan mengumpulkan para tokoh adat dan agama untuk berdiskusi segala kemungkinan dan apa saja kebijakan lokal atau mitos yang ada.

Antisipasi untuk masalah tersebut akan dimulai dengan kenduri meminta keselamatan sekaligus meminta petunjuk apa yang harus dilakukan saat prajurit menemukan kendala dalam tugas nantinya.

Yordania mengakui, banyak pengalaman mistis dan kejadian tak masuk diakal saat prajurit menjalankan tugas mereka menembus kedalaman hutan belantara, namun hal tersebut lebih baik dijadikan pengalaman dan pelajaran berharga tidak untuk dipublikasikan.

‘’Intinya jaga alam sekitar, hormati kebijakan dan adat istiadat setempat, Alhamdulillah operasi patok selesai dan semua berjalan sesuai rencana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com