Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak UU Cipta Kerja Bubar, Diduga karena Ada Penyusup

Kompas.com - 22/10/2020, 21:55 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi oleh Aliansi Jember Menggugat (AMJ) di bundaran DPRD Jember akhirnya bubar karena ada kericuhan.

Pemicu kericuhan aksi tersebut diduga karena ada penyusup dari pihak luar.

Koordinator lapangan aksi M Yayan mengatakan, massa dibubarkan untuk mengantisipasi kericuhan lagi. Sebab, ada ormas lain yang menolak demonstrasi tersebut.

"Seperti yang di Jogja, demo menolak demo," kata dia, kepada Kompas.com di lokasi.

Bahkan, hampir ada benturan dengan ormas lain di sekitar lokasi. Namun, Yayan tak mengetahui pasti ormas tersebut.

Baca juga: Demonstran di DPRD Jember Bertahan hingga Petang, Tiga Jalan Diblokir

Dia menilai pemicu kericuhan karena aksi demonstrasi disusupi oleh orang tak dikenal dan memprovokasi.

"Pemicu lagi ada yang ditangkap empat orang, tapi yang terkonfirmasi sekarang dua orang, mahasiswa Polije," tutur dia.

Empat orang yang dibawa ke Mapolres tersebut sebelum aksi dimulai.

Demonstran yang mengetahui marah dengan peristiwa tersebut hingga menjadi penyebab kericuhan.

Menurut dia, tim advokat AJM masih ada di Mapolres Jember untuk mengawal mahasiswa tersebut. Dirinya juga akan turut mendampingi dua mahasiswa itu.

Yayan menambahkan, aksi itu ingin menduduki DPRD Jember hingga UU Omnibus Law dicabut. Namun, suasana tidak kondusif karena banyak benturan.

Akhirnya sebagian massa memilih pulang terlebih dahulu.

"Tidak hanya dengan kepolisian, tapi juga ormas," ucap dia.

Dia mengaku gerakan AMJ merupakan gerakan napas panjang. Pihaknya akan akan terus mengawal UU Cipta Kerja hingga dibatalkan.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jember Ricuh, Kantor DPRD Dilempari Petasan dan Batu

Proses pembubaran demonstran tersebut cukup panjang. Bahkan, DPRD yang menemui mereka sempat tak digubris.

Sementara itu, Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra menegaskan pihak kepolisian melakukan upaya persuasif agar para demonstran itu bubar.

Dia juga tidak mengetahui secara pasti bila ada penyusup dan provokator dalam aksi tersebut.

Windy juga membantah bila ada penangkapan pada mahasiswa. "Tadi ada insiden itu (kericuhan) bukan dari kita, mungkin dari masyarakat," tambah dia.

Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jember Menggugat (AMJ) kembali menggelar aksi demonstrasi di bundaran DPRD Jember Kamis (22/10/2020).

Mereka merupakan gabungan dari berbagai elemen mahasiswa.

Mulai dari organisasi BEM di seluruh kampus, organisasi ekstra kampus seperti PMII, GMNI, HMI, IMM, LMND dan lainnya. Mereka menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Aksi sempat berlangsung ricuh dengan melemparkan batu dan petasan. Kaca kantor DPRD Jember pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com