Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSUD Tugurejo Semarang karena Korsleting

Kompas.com - 22/10/2020, 20:13 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, disebabkan hubungan arus pendek atau korsleting.

Api melahap ruangan Kenanga berukuran 3x5 meter sekitar pukul 14.45 WIB.

Kabid Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Trijoto mengatakan, pihaknya menerjunkan tim Pleton 4 untuk memadamkan si jago merah.

"Ada tiga regu yang kami terjunkan sejumlah 18 personel. 4 personel bertugas memadamkan di ruangan yang terbakar," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Tugurejo Semarang Terbakar

Dia menjelaskan, penyebab kebakaran di ruangan tersebut akibat terputusnya arus listrik pada filter udara portabel.

"Yang terbakar satu ruangan. Penyebabnya karena korsleting listrik. Sekitar setengah jam api sudah bisa dipadamkan oleh tim. Pakai alat pemadam rumah sakit sudah cukup," katanya.

Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Namun, pihaknya belum bisa merinci secara pasti berapa jumlah pasien yang dirawat di ruangan tersebut.

Sebab, pasien yang dirawat itu telah dievakuasi pihak rumah sakit ke ruangan khusus.

"Untuk jumlah pasien kita kurang monitor karena sudah langsung di evakuasi," ujarnya.

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan Terbakar Dalam Mobil di Sukoharjo

Terpisah, Kasubag Tata Usaha Hukum dan Humas RSUD Tugurejo Mei Kristianti mengatakan seluruh pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Kenanga selamat.

"Pasien aman langsung kami evakuasi. Tidak ada korban dari pasien dan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit," ujarnya.

Pihaknya memastikan kejadian kebakaran tersebut tidak menganggu pelayanan rumah sakit.

Dia belum bisa memastikan total kerugian dan jumlah pasien yang berada di ruangan itu.

"Belum bisa melaporkan sekarang, karena masih diinvestigasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com