JEMBER, KOMPAS.com - Para demonstran dari Aliansi Jember Menguggat (AMJ) yang menggelar aksi penolakan UU Cipta Kerja di bundaran DPRD Jember memblokir jalan.
Jalan arah menuju Jalan Kalimantan ditutup dengan kawat berduri. Kemudian, jalan menuju arah ke Jalan Bengawan Solo juga ditutup. Begitu juga dengan jalan ke arah jalan Jawa ditutup.
Akibatnya, pengendara yang hendak melewati jalur tersebut harus balik arah.
Sebagian dari demonstran masih berkumpul di bundaran DPRD Jember. Padahal, waktu menyampaikan aspirasi sudah habis.
Baca juga: 30 Elemen Mahasiswa Jember Kembali Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja
Ketika memasuki waktu magrib, sebagian demonstran menggelar shalat berjemaah di pinggir jalan. Setelah itu, mereka kembali berkelompok di tengah jalan.
Koordinator lapangan aksi M Yayan mengatakan, pihaknya belum membubarkan diri karena mendapatkan informasi empat demonstran masih dibawa polisi.
"Teman-teman masih bertahan karena informasinya ada empat orang yang dibawa ke Mapolres," kata Yayan, kepada Kompas.com, via telepon, Kamis (22/10/2020).
Menurut dia, dua orang itu adalah mahasiswa. Sedangkan dua orang lainnya masih belum diketahui.
Yayan mengaku, sudah mendatangi Mapolres Jember untuk melihat keberadaan empat orang tersebut. Namun, kembali lagi ke lokasi demo.
"Sementara di sana ada tim advokat yang dari Aliansi Jember Menggugat yang akan mengawal teman-teman," tutur dia.