SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut, kelompok teroris tidak berhenti bergerak di tengah pandemi Covid-19.
Kelompok teroris justru memanfaatkan masa pandemi untuk menyebarkan narasi, melakukan rekrutmen hingga menggalang dana.
"Saat pandemi banyak negara menutup perbatasan dan membatasi pergerakan, tapi kelompok teroris tidak diam, mereka memanfaatkan pandemi ini untuk menyebarkan narasi, melakukan rekrutmen dan menggalang dana," kata Boy, saat pertemuan daring 16th APEC Counter Terrorism Working Group (CTWG) Meeting di Surabaya, Kamis (22/10/2020).
Dia menilai, pandemi juga telah menciptakan risiko ancaman terorisme baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: 63 Kelurahan Nol Kasus Positif Covid-19, Pemkot Surabaya Tingkatkan Upaya Pencegahan
Ada 3 risiko jangka pendek menurut Boy, yakni pandemi menyebabkan “captive audiens” atau penonton yang tertawan.
"Istilah ini untuk orang menghabiskan waktu online selama masa pandemi," ujar dia.
Selanjutnya pandemi membuka kesempatan bagi kelompok teroris untuk melakukan propaganda melalui dunia maya.
Terakhir, kelompok teroris memanfaatkan pandemi sebagai sarana melakukan kegiatan yang berkedok kemanusian, namun disalahgunakan untuk kegiatan terorisme.
Sementara, risiko jangka panjang yang muncul akibat pandemi, kata Boy, tergerusnya sumber daya yang dimiliki negara untuk kegiatan penanggulangan terorisme.
Kemudian, berkurangnya kapasitas dan kemampuan aktor non-negara dalam turut serta menanggulangi terorisme, dan menurunnya kekuatan ekonomi serta kualitas lingkungan yang berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Kepala BNPT: Ajaran Radikalisme Intoleran Masif Disebarkan Lewat Medsos
Indonesia sendiri menurutnya sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sekjen PBB dalam laporan kesebelas kepada Dewan Keamanan PBB (S/2020/774), di mana seluruh negara harus tetap waspada dari ancaman terorisme selama masa pandemi, khususnya dari ancaman kelompok teroris.
"Karena itu, penting bagi negara-negara APEC untuk membuat strategi komprehensif dengan pendekatan keras dan lunak untuk mengurangi risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terkait dengan terorisme selama dan setelah pandemi Covid-19," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.