Pada 4 Oktober 2020, ibu R yang berinisial DN datang.
DN juga meminta izin membawa R ke Banda Aceh untuk tinggal bersama dan bersekolah di sana.
Setelah diizinkan, DN mengurus surat kepindahan anaknya.
Usai putranya pindah bersama sang ibu, FF masih sempat berbincang dengan bocah itu untuk melepas rindu melalui telepon.
Namun tak disangka, FF kemudian menerima kabar bahwa putranya ditemukan tewas.
Sembari menahan air mata, FF mengutuk perbuatan Samsul, pembunuh anaknya.
"Binatang saja tak tega kita begitukan, ini tak layak dianggap manusia," ujar FF.
Baca juga: Pembunuh Bocah 9 Tahun Itu Tewas di Tahanan Polres, Polisi: Sebelumnya Mengeluh Sesak Napas
Seorang pria menyelinap ke rumah yang ditinggali DN, suaminya dan R di Kecamatan Bireum Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.
Pria yang diketahui bernama Samsul tersebut kemudian memperkosa DN saat suaminya tak ada di rumah.
Tengah malam itu, DN melawan hingga sempat terjadi perkelahian dengan pelaku. Tangan DN pun terkena bacokan.
Rupanya keributan membuat R terbangun.
DN sempat meminta anaknya lari, namun R memilih berhadapan dengan pelaku.
Melihat sang ibunda dalam bahaya, bocah laki-laki pemberani tersebut bermaksud melindungi.
Sekejap, Samsul menyabetkan parang ke tubuh bocah itu di depan mata ibunya. Pelaku lalu membawa lari R.
R ditemukan tewas di sebuah sungai di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Kondisi badannya penuh luka bacokan. R juga masih berpakaian lengkap.
Baca juga: Fakta Pembunuh Bocah dan Pemerkosa Ibu di Aceh, Tewas di Tahanan dan Melawan Saat Ditangkap