Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Tak Bermasker yang Marahi Polisi di Tegal Ternyata Pelajar SMA

Kompas.com - 22/10/2020, 14:50 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Seorang pemuda yang sempat viral karena memarahi polisi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, diketahui seorang pelajar SMA.

Kapolres Tegal AKBP M Iqbal Simatupang melalui Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Heru Sanusi mengatakan, pemuda tersebut masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah atas di Kabupaten Tegal.

"Benar hari Senin. Hanya dimintai keterangan," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Video Viral Polisi di Tegal Dimarahi Pemuda Tak Bermasker: Politik Kue, Paham Ora?

Dalam kesempatan itu, pelajar tersebut kemudian meminta maaf kepada anggota satlantas yang sempat dimaki-maki.

"Permintaan maaf saja, tidak sampai proses hukum. Masih pelajar juga 16 tahun. Langsung pulang dijemput orangtuanya," kata dia.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tegal AKP Indra Jaya mengungkapkan, anggota polisi yang dimarahi pemuda dalam video viral itu merupakan anggotanya.

"Benar itu anggota lantas. Kejadian pas operasi yustisi bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Sabtu (17/10/2020) lalu. Sudah dimintai klarifikasi dan membuat pernyataan meminta maaf," kata Indra.

Baca juga: Kejati Jateng Nyatakan Berkas Perkara Konser Dangdut di Tegal Lengkap

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial, sebuah video yang menggambarkan seorang pemuda ketika memarahi seorang polisi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Diduga, pemuda itu tak terima lantaran ditegur polisi karena tak memakai masker saat terjaring operasi yustisi penegakan disiplin protokol Covid-19.

Informasi yang diterima Kompas.com, video berdurasi 30 detik itu pertama kali diunggah akun Facebook Spot Harian Film Selasa (20/10/2020).

Dalam unggahannya, diberi judul "Viral Pemuda Tegal Memaki2 Pak Polisi Gara-Gara Di Tegur Karna Tidak Memakai Masker".

Dalam video itu, nampak seorang pemuda berperawakan kurus meluapkan emosi kepada anggota polisi menggunakan bahasa Jawa dialek Tegalan.

Pemuda yang belum diketahui identitasnya tersebut memberikan penjelasan kepada polisi bahwa virus corona disebutnya sebagai bagian konspirasi.

Menurutnya, virus itu berasal dari negeri China dan vaksinnya juga berasal dari China.

"Politik kue, paham ora? (Politik itu, paham tidak?," kata pemuda itu yang diteruskan dengan kalimat kasar.

Bersamaan dengan video itu, pemilik akun berpendapat bahwa video yang ia unggah sebagai bentuk unek-unek rakyat atas kejenuhan menghadapi pandemi Covid-19.

"Bukan masalah masker. Setidaknya pikirkan nasib mereka yang berpikir bagaimana besok bisa badog (makan). Iya ora bro (iya tidak bro)," demikian penggalan kalimat terakhir pengunggah video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com