Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Sopir Taksi Online Dianiaya 10 Orang Saat Cari Perlindungan di Polrestabes Pelembang

Kompas.com - 22/10/2020, 07:13 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Indra (40), seorang sopir taksi online di Palembang, Sumatera Selatan, harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka bacokan di bagian kepala usai dianiaya oleh suami siri penumpangnya.

Tak tanggung-tanggung, Indra dianiaya sekitar 10 orang dengan menggunakan senjata tajam ketika mencari perlindungan di Polrestabes Palembang, sekitar pukul 00.00WIB, Rabu (21/10/2020).

Ardita Astri Utami (20) penumpang Indra mengatakan, mantan suami sirinya bernama Agra (24) itu melakukan penganiayaan terhadap Indra lantaran diduga cemburu.

Sebab, Agra diketahui telah beberapa kali mengajaknya untuk rujuk namun ditolak oleh Ardita.

Baca juga: Budidaya 45 Batang Ganja di Polybag Bertahun-tahun, Pria Ini Berdalih untuk Penelitian

Pelaku kejar korban sampai halaman Polrestabes Palembang

Saat kejadian berlangsung, Ardita mengaku memesan taksi online yang dikemudikan oleh Indra untuk menuju ke Cafe RD.

Namun, saat hendak menjemput temannya di kawasan Jalan Yaktapena 1, Plaju, mobil yang ia tumpangi mendadak di hadang oleh 10 pria yang diduga adalah rekan dari mantan suami sirihnya tersebut.

"Pelaku langsung memukuli mobil kami menyuruh keluar. Kemudian kami mencoba lari dan menabrak satu motor pelaku yang dihadangkan di depan mobil," kata Ardita.

Baca juga: Kasus Oknum Satpol PP Rampas Uang Pengemis, Dilakukan Berkali-kali sampai Korban Histeris

Dalam kondisi ketakutan, Indra langsung mengarahkan mobilnya menuju ke Polrestabes Palembang untuk mencari perlidungan.

Akan tetapi rupanya para pelaku yang menggunakan sepeda motor tetap mengejar ke duanya sampai masuk ke halaman kantor polisi.

Korban yang sempat turun dari mobil langsung dihujami pukulan dan sabetan senjata tajam hingga mengalami luka bacok di bagian kepala.

Anggota polisi piket yang ada di lokasi langsung keluar dan menyelamatkan korban. Sementara, 10 pelaku langsung melarikan diri.

 

Istri siri tak mau rujuk karena sering dianiaya

"Dia ini mau mengajak saya rujuk, tapi saya tidak mau. Dia (pelaku) kasar, saya sering di aniaya," ujarnya.

Sementara itu, korban Indra mengungkapkan, saat sebelum kejadian ia mendapatkan orderan dari Ardita untuk menjemput di Lorong Aman 1, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, dengan tujuan ke RD 2 cafe di Jalan Kol H Burlian, KM 9, Kecamatan Sukarami Palembang.

Saat di tengah jalan, Ardita pun meminta di antarkan ke lokasi kejadian karena hendak menjemput seorang rekannya.

Sesampai di depan lorong Yaktapena, ia melihat sekelompok laki-laki menghadang kendaraannya dengan menggunakan sepeda motor.

Dihadang dan dikejar 10 motor

"Saya tabrak motornya sampai terseret karena kami hendak kabur. Tapi mereka ada sekitar 10 motor tetap mengejar kami sampai masuk ke Polrestabes, maksud saya hendak minta tolong polisi," kata Indra.

Dalam kondisi terluka, Indra ditolong oleh anggota polisi yang piket untuk dilarikan ke rumah sakit akibat terkena bacokan. Sedangkan para pelaku langsung melarikan diri.

"Saya tidak kenal dengan mereka,"ujarnya.

Kasubag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene membenarkan jika laporan tersebut telah mereka terima dengan tanda bukti lapora LP.B/2200/X/2020/SUMSEL/Restabes/SPKT. Saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.

"Sekarang kita sedang melakukan pemeriksaan terhadap korban," kata Irene.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com