Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adik Mantan Wali Kota Serang Tanam Ganja di Rumah, Bantah Sembunyi-sembunyi dan Kata Warga

Kompas.com - 22/10/2020, 07:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Adik kandung mantan Wali Kota Serang ditangkap petugas karena menanam ganja dengan menggunaan polybag di rumahnya di Kampung Cisirah Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (20/11/2020). 

Saat itu, Muslim diamankan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya beserta sejumlah tanaman ganja miliknya.

Lalu, di hadapan petugas, Muslim mengaku ganja-ganja tersebut adalah bahan penelitiannya untu uji coba racikan pupuknya.  

Dirinya juga membantah anggapan bahwa dirinya sembunyi-sembunyi menanam tanaman terlarang di Indonesia tersebut. 

Baca juga: Seorang Pria di Tasikmalaya Puluhan Tahun Tanam Ganja Pakai Polybag

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. "Saya memang adik kandung mantan wali kota"

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Saat diamankan BNN, Muslim mengatakan, dirinya merupakan adik kandung Bunyamin, mantan Wali Kota Serang.

"Saya memang adik kandung mantan Wali Kota Serang, Bunyamin. Tapi, kakak saya sudah lama meninggal tahun 2011 lalu. Ini rumah orangtua kami dan semasa kecil di sini," kata Muslim, kepada wartawan seusai diamankan petugas BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).

Sementara itu, Kepala BNN Kota Tasikmalata Tuteng Budiman mengatakan, Muslim dan rekan-rekannya diduga telah menanam sejak beberapa tahun lalu.

Baca juga: Lokasi Budidaya Ganja di Polybag Ternyata Rumah Orangtua Mantan Wali Kota Serang

2. Untuk penelitian racikan pupuk

Foto-foto TKP penggerebekan penanaman ganja di polybag oleh seorang pria sekaligus adik kandung mantan Wali Kota Serang Almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto TKP penggerebekan penanaman ganja di polybag oleh seorang pria sekaligus adik kandung mantan Wali Kota Serang Almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).
Selain itu, Muslim mengaku ganja-ganja tersebut adalah obyek penelitiannya. Kepada petugas, Muslim sebut ganjanya dijual ke teman-temannya yang berada di lapak adu ayam jago di sekitar Tasikmalaya Utara.

"Kalau saya jual ke tempat-tempat lokasi adu ayam dan memang keluar kota juga," ujarnya.

Seperti diketahui, Muslim mengaku sedang meneliti racikan pupuk. Racikan tersebut, menurutnya, diujicobakan ke tanaman ganja di rumahnya tersebut. 

Baca juga: Budidaya 45 Batang Ganja di Polybag Bertahun-tahun, Pria Ini Berdalih untuk Penelitian

3. Bantah sembunyi-sembunyi

Rumah orangtua mantan Wali Kota Serang, almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan sarang budidaya tanaman ganja digerebek oleh BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Rumah orangtua mantan Wali Kota Serang, almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan sarang budidaya tanaman ganja digerebek oleh BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).

Muslim mengaku telah menanam ganja sejak beberapa tahun lalu. Dirinya juga membantah jika ia budidaya tanaman ganja secara sembunyi-sembunyi.

"Kata siapa saya sembunyi-sembunyi, sejak dulu saya budidaya ganja ini," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, para tersangka mengaku pernah menanam ganja di lahan terbuka dengan luas 1 hektar.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Cibahayu, Erin Nuhrudin. Muslim dikenal ahli menanam tanaman tersebut. 

"Jadi Kang Muslim ini ternyata bisa mengembangbiakan ganja dalam waktu cepat. Tadi kata petugas BNN, tanaman ganja dua bulan sudah tinggi 1 meter lebih dan berbuah. Ternyata pakai racikan pupuk yang dimilikinya," kata Erin kepada wartawan, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Muslim, Pemilik 45 Pohon Ganja Dikenal Ahli Tanam Ganja dalam Waktu Cepat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com