Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mabuk Tewas Terpeleset ke Irigasi usai Nonton Organ Tunggal

Kompas.com - 21/10/2020, 18:18 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Lantaran diduga mabuk usai menonton hiburan organ tunggal, Hamzah, remaja berusia 19 tahun ditemukan tewas mengapung di aliran irigasi yang berada di Kelurahan Karyajaya, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.

Hamzah diduga terpeleset dan jatuh ke sungai tersebut ketika hendak pulang menuju rumahnya seorang diri yang berada di Dusun III RT 007, Kelurahan Ibul Besar III, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kapolsek Kertapati, Iptu Irwan Sidiq mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi, korban pada hari Minggu (18/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB pergi bersama temannya, Tegar dan Ahmad, untuk menonton acara organ tunggal di Desa Harapan, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir.

Baca juga: Rekam Jejak Kejahatan Samsul, Bacok Anak 9 Tahun dan Perkosa Ibunya, hingga Tewas di Tahanan

Di sana, korban bersama temannya pun meminum minuman keras.

Kemudian, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari Senin (19/10/2020), Hamzah ditelepon oleh saudaranya untuk pulang.

"Saat pulang itu diduga korban terpeleset dan jatuh ke saluran irigasi karena mabuk. Keluarganya sempat menelepon, tapi hp-nya sudah tidak aktif lagi," kata Irwan, Rabu (21/10/2020).

Irwan menjelaskan, pihak keluarga Hamzah sempat melaporkan bahwa korban hilang tanpa kabar pada Selasa (20/10/2020) kemarin.

Setelah dilakukan pencarian, pemuda itu pun ditemukan tertelungkup di aliran irigasi sungai.

"Setelah ditemukan, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk visum. Tidak ada tanda mencurigakan di tubuh korban. Barang-barang miliknya juga tidak ada yang hilang," jelasnya.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Polisi Hentikan Konser Organ Tunggal di Cisoka

Saat ini, jenazah Hamzah pun telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan setelah sebelumnya menjalani proses visum.

"Hasil visum juga cocok jika jenazah itu adalah Hamzah, karena kita juga mendapatkan KTP atas nama korban," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com