Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Kelas 5 SLB Penyandang Disabilitas Hamil 5 Bulan, Diduga Diperkosa Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 21/10/2020, 17:52 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

BLORA, KOMPAS.com - Seorang siswi penyandang disabilitas yang duduk di kelas 5 di salah satu Sekolah Luar Biasa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami trauma berat.

Dia diduga diperkosa hingga hamil 5,5 bulan oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya.

Nasib tragis bocah perempuan penyandang tunarungu serta tunagrahita tersebut mulai mencuat setelah salah seorang gurunya datang berkunjung ke rumahnya untuk menyerahkan bantuan subsidi pendidikan selama pandemi Covid-19.

"Jadi beberapa hari lalu kami diberitahu oleh orang tuanya jika siswi kami hamil dan belum diketahui siapa pelakunya. Kami selaku guru sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa murid saya ini," terang guru kelas siswi tersebut, Dwi Sriharyati saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Seorang Siswi SMP Diduga Diperkosa 10 Temannya, Korban Mengalami Depresi

Dijelaskan Dwi, menurut informasi yang diperoleh pihak sekolah, para tetangga dari siswinya tersebut semula menaruh kecurigaan lantaran melihat kondisi fisiknya yang berubah. 

Selama ini orangtua siswi tersebut bekerja sebagai petani penggarap lahan di kawasan hutan.

Karena sering pulang hingga petang, rutinitas siswi tersebut lebih banyak dititipkan oleh tetangganya.

"Warga yang curiga dengan perubahan fisik siswi kami kemudian melapor ke bidan desa dan setelah diperiksa ternyata hamil 5 bulan," kata Dwi.

Baca juga: Seorang Siswi SMP Berulang Kali Diperkosa Bapak Angkatnya hingga Hamil

Perwakilan guru SLB tempat siswi tersebut menempuh ilmu juga sudah berupaya meminta keterangan, namun karena kondisi psikisnya yang sudah tertekan dengan keterbatasannya sehingga langkah tersebut terpaksa diurungkan.

"Kami sudah berusaha mengorek info dari siswi kami tersebut tapi gagal dalam komunikasinya. Kami yakin dia tahu siapa yang melakukan perbuatan bejat tersebut, namun kami kesulitan menerjemahkannya," ungkapnya.

Guru lainnya dari siswi tersebut, Nur Fathoni menyampaikan, kasus dugaan rudapaksa yang menimpa siswinya tersebut juga sudah sampai ke telinga pemerintah desa setempat.

Dari hasil pemeriksaan bidan desa melalui ultrasonografi (USG), usia kandungan sisiwinya   telah menginjak 22 minggu atau 5,5 bulan.

"Hal ini jadi perhatian pihak desa. Kondisi kehamilan dan kesehatan terus dipantau. Kesehatan ibu dan bayinya baik. Namun kondisi psikisnya tertekan dan trauma berat," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto mengatakan, pelaporan kasus dugaan rudapaksa siswi disabilitas hingga hamil sudah diterima kepolisian.

"Baru dilaporkan dan masih didalami," kata Setiyanto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com