Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre Pencairan BPUM Membeludak sejak Subuh, Ternyata Salah Informasi

Kompas.com - 21/10/2020, 13:48 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan warga mengantre pencairan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 2,4 juta di Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/10/2020).

Warga sudah berdatangan dan berkumpul di depan BRI sejak pukul 01.00 WIB dini hari.

Namun, ternyata warga salah mendapatkan informasi pelayanan dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Baca juga: Video Sesama Polisi Diduga Ribut Saat Demo di Jambi, Ini Penjelasan Polda

Ratusan warga pun sempat beradu mulut dengan pihak keamanan bank, lantaran pelayanan bank yang tidak kunjung dibuka.

"Tadi kami sempat bersitegang dengan satpam bank, karena ada informasi bahwa nomor antrean bisa diambil sejak pukul 01.00 WIB dini hari. Tapi, ternyata pas sudah berkumpul sejak subuh, nomor antrean baru dibuka pukul 06.30 WIB," kata Rizal Muslim (30), salah seorang warga yang datang sejak Rabu dini hari.

Menurut Rizal, saat pemberian nomor antrean dibuka, sempat terjadi desak-desakan warga karena berebut ingin yang pertama mendapatkan pelayanan pencairan BPUM tersebut.

Beruntung, kejadian tersebut langsung mereda setelah mendapatkan informasi pelayanan dari pihak bank.

Pihak bank menjelaskan bahwa waktu pencairan sampai Desember 2020.

"Saya awalnya berpikir bahwa pencairannya dibatasi waktu sampai beberapa hari ke depan. Ternyata mencairkannya waktunya lama, bisa sampai Desember," kata Rizal.

Baca juga: Bupati Bogor Sebut Pemicu Banjir dan Longsor di Kawasan Puncak

Hal sama diungkapkan Damatias (50), warga lainnya yang ikut mengantre sejak subuh.

Pria yang berbisnis kue kering tersebut tidak jadi mengantre karena mengetahui pencairan bisa dilakukan tanpa harus berdesak-desakan.

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Tasikmalaya Aidil Adhisaputra mengakui bahwa warga salah menerima informasi.

Menurut Aidil, pihak bank tidak pernah memberi tahu bahwa antrean dimulai pukul 01.00 dini hari.

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, karena tak mengira antrean warga akan membludak.

"Jadi yang banyak itu yang hanya menanyakan saja. Sedangkan yang hendak mengambil pancairan justru kasihan ikut berdesakan. Ini ada informasi salah yang diterima masyarakat," kata Aidil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com