Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Bendera yang Diperjuangkan Para Pahlawan, Pejuang Bangsa, Kok sampai Seperti Ini"

Kompas.com - 21/10/2020, 13:41 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, M Sudiono Fauzan telah menemui langsung sejumlah tukang becak yang videonya viral mengganti bendera merah putih yang lusuh dan sobek.

Sudiono mengatakan, yang dilakukan para tukang becak itu murni inisiatif mereka.

"Itu kan saya kemarin ketemu sama mereka. Saya tanya langsung siapa yang punya inisiatif, 'saya Pak', yang Pak Bambang itu sama teman-temannya," kata Politisi PKB yang akrab disapa Dion, saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Ini Cerita di Balik Video Viral 5 Tukang Becak Ganti Bendera Merah Putih yang Lusuh dan Sobek

"Ada krentek (keinginan) dari tukang becak. Ini bendera yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia, oleh para pahlawan, para pejuang bangsa, kok sampai seperti ini," katanya menambahkan.

Baca juga: Awalnya Dikira Korban Pembunuhan, Ternyata Pria Ini Tewas karena Layangan Bocah SD

Ada dua bendera yang sudah lusuh dan sobek di lokasi itu. Salah satu bendera bahkan sudah terlepas dari tiangnya.

Baca juga: Detik-detik Seorang Pria Tewas Terbentur Gulungan Benang Layangan Milik Bocah SD

Dion menilai, kejadian itu merupakan cerminan dari rasa patriotisme bangsa Indonesia.

Apapun profesi seseorang harus punya rasa memiliki terhadap bangsa ini.

"Ini cambuk bagi kita. Mengingatkan kita semua supaya ada rasa memiliki terhadap bangsa ini yang disimbolkan dengan merah putih," katanya.

 

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video yang yang memperlihatkan sejumlah tukang becak mengganti bendera merah putih yang sudah lusuh dan sobek.

Bendera itu semula terpasang di tiang bendera. Lalu, secara bersama-sama para tukang becak mengganti bendera itu dengan yang baru.

Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (19/10/2020).

Sebanyak lima tukang becak iuran untuk mengganti bendera tersebut.  (Kontributor Malang, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com