Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Mantan Wali Kota Serang: Sejak Dulu Saya Budidaya Ganja, Kata Siapa Sembunyi-sembunyi

Kompas.com - 21/10/2020, 13:14 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Muslim (50), adik kandung dari mantan Wali Kota Serang, membantah melakukan aktivitas penanaman ganja secara sembunyi-sembunyi.

Ia mengatakan, ganja-ganja tersebut memang sengaja dibudidayakan di polybag.

"Kata siapa saya sembunyi-sembunyi, sejak dulu saya budidaya ganja ini," tandas Muslim.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Diyakini Meninggal jika Bersatu, Kembar Trena Treni Terpisah 20 Tahun | Pria Tanam Ganja Pakai Polybag di Rumah

Mengaku untuk penelitian

IlustrasiCakeio Ilustrasi
Ungkap kasus ini bermula ketika BNN Tasikmalaya menggerebek rumah orangtua mantan Wali Kota Serang, Selasa (20/10/2020).

Rumah tersebut kini ditinggali oleh Muslim yang tak lain adalah adik kandung mantan Wali Kota Serang.

Di tempat itu, petugas mendapati 45 batang ganja yang ditanam di polybag.

Muslim berdalih, tanaman itu memang sengaja dibudidayakan untuk keperluan penelitian racikan pupuk.

"Ganja ini penelitian saya saja," ujar Muslim.

Muslim juga mengakui identitas bahwa dirinya adalah adik mantan Wali Kota Serang.

"Saya memang adik kandung mantan Wali Kota Serang, Bunyamin. Tapi kakak saya sudah lama meninggal tahun 2011 lalu. Ini rumah orangtua kami dan semasa kecil di sini," kata dia.

Baca juga: Lokasi Budidaya Ganja di Polybag Ternyata Rumah Orangtua Mantan Wali Kota Serang

 

Petugas BNN Kota Tasikmalaya, menunjukkan hasil bibit budidaya ganja dan 45 batang pohon ganja yang tertanam di polybag saat penggerebekan rumah di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020) kemarinKOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas BNN Kota Tasikmalaya, menunjukkan hasil bibit budidaya ganja dan 45 batang pohon ganja yang tertanam di polybag saat penggerebekan rumah di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020) kemarin
Dijual ke teman-teman hingga konsumsi pribadi

Muslim mengaku, ganja yang ia budidayakan dijual ke teman-temannya di lapak adu ayam jago di sekitar Tasikmalaya Utara.

"Kalau saya jual ke tempat-tempat lokasi adu ayam dan memang keluar kota juga," paparnya.

Muslim juga mengatakan, kerap memberi ganja secara cuma-cuma pada teman-temannya lantaran telah membantunya membudidayakan tanaman itu.

Rupanya, pria tersebut juga terbiasa mengonsumsi sendiri ganja yang ditanamnya.

Muslim mengaku biasa mengonsumsi ganja sejak remaja, terlebih saat tinggal lama di Tangerang bersama kakak dan keluarga besarnya.

Baca juga: Budidaya 45 Batang Ganja di Polybag Bertahun-tahun, Pria Ini Berdalih untuk Penelitian

Selidiki lahan lebih luas yang ditanami ganja

Rumah orangtua mantan Wali Kota Serang, almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan sarang budidaya tanaman ganja digerebek oleh BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Rumah orangtua mantan Wali Kota Serang, almarhum Bunyamin, di Kampung Cisirah, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan sarang budidaya tanaman ganja digerebek oleh BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (20/10/2020).
BNN Tasikmalaya kini masih menyelidiki dugaan adanya lahan lainnya yang lebih luas dan digunakan untuk menanam ganja.

Dari keterangan, diduga masih ada lahan satu hektar yang digunakan untuk menanam ganja.

"Kita masih kembangkan, soalnya jika sudah menanam dalam polybag selama tahunan seperti ini, biasanya tersangka sudah pernah menanam di lahan lebih luas," kata Kepala BNN Tasikmalaya Tuteng Budiman.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com