MEDAN, KOMPAS.com - Pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi salah satu tantangan di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Untuk memenuhi kebutuhannya, sebagian besar warga harus keluar rumah, berbelanja di pasar tradisional atau pusat perbelanjaan.
Namun, kegiatan ini berpotensi menciptakan kerumunan.
Baca juga: Gerakan Bersepeda Online untuk Bantu Pekerja Seni
Perlu langkah pencegahan. Solusinya dengan membiasakan diri berbelanja secara online atau daring.
Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan menggelar diskusi terkait mengubah kebiasaan warga untuk belanja secara online.
Kepala Balitbang Purnama Dewi menjelaskan bahwa hasil kajian pemulihan ekonomi yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, banyak ditemukan masyarakat yang enggan melakukan belanja online.
Maka diperlukan suatu telaah mengenai kekurangan dan kelebihan berbelanja secara virtual.
"Kalau kita belanja online, kita akan menghindari keramaian, serta tetap di rumah saja untuk mengurangi risiko tertular virus," kata Purnama dalam keterangan tertulis, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Sebelum Belanja Online, Pelajari Dulu Jurus Antikalap Ini supaya Enggak Boros
Selain mengurangi risiko penularan, belanja online juga menjadi upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Medan.
Sebab, akan mengurangi kontak langsung dan menghindari bertemu banyak orang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan