Menengok Belajar Tatap Muka di Cianjur, Protokol Covid-19 Diberlakukan Ketat

CIANJUR, KOMPAS.com – Siswa SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC) telah melaksanakan pembelajaran tatap muka di dalam kelas.

Sebelumnya, semua aktivitas sekolah termasuk kegiatan belajar mengajar dihentikan menyusul pandemi Covid-19 yang bereskalasi secara global, nasional dan lokal sejak Maret 2020.

Humas SICC Yayu Sri Rahayu mengatakan, terhitung Senin (19/10/2020) para siswa mulai mengikuti pembelajaran tatap muka di kelas, setelah 14 hari sejak 4 Oktober menjalani karantina mandiri di asrama.

"Alhamdulilah sejak check in awal bulan ini dan menjalani isolasi, hasil swab test semuanya negatif, termasuk para guru dan pegawai sekolah," kata Yayu kepada Kompas.com, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Banjir dan Longsor di Cianjur, 5 Rumah Terendam, Akses Jalan Tertutup

Disebutkan, protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan sekolah menjadi prioritas utama dan diatur secara ketat.

Oleh karena itu, pihak sekolah telah melengkapi diri dengan penyediaan fasilitas dan sarana yang menunjang penerapan protokol kesehatan di era normal baru tersebut.

“Pemakaian masker, menjaga kebersihan tangan dan menjaga jarak aman menjadi aturan wajib yang harus ditaati semua pihak di lingkungan sekolah, tanpa terkecuali,” ujar dia.

"Bagi yang melanggar tentu ada sanksi yang harus diterima sebagai konsekuensi," ucap Yayu.

Lebih lanjut dikatakan, sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan, pihak sekolah telah menggelar simulasi yang diawasi langsung tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur.

"Alhamdulilah mendapat rekomendasi, sekaligus juga kita sebagai sekolah percontohan di Cianjur yang menggelar pembelajaran tatap muka di new normal ini," katanya.

Baca juga: Bawaslu Cianjur Laporkan Timses Calon Bupati ke Polisi

Supervisi ketat

Sementara itu, juru bicara pusat informasi dan kordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal menyebutkan, telah melaksanakan supervisi super ketat terkait persiapan pembelajaran tatap muka di lingkungan SICC.

"Direkomendasikan bisa melaksanakan kegiatan belajar tatap muka karena sudah memenuhi kriteria (standar protokol kesehatan Covid-19)," tutur Yusman.

Namun demikian, rekomendasi diberikan setelah pihak sekolah memenuhi semua persyaratan dan melewati sejumlah tahap persiapan.

“Tahapannya tidak hanya sekali, mengajukan izin langsung bisa direkom. Namun, beberapa tahapan, awal permintaan kita tinjau ke lapangan, kalau ada kekurangan harus diperbaiki, dan wajib untuk simulasi mulai dari penerimaan dan kedatangan siswa sampai kondisi saat situasi belajar mengajar di kelas,” terang dia.

Pihaknya pun akan terus memantau perkembangan dan keberlangsungan dari kegiatan pembelajaran tatap muka di lingkungan boarding school tersebut.

"Nanti akan ada evaluasi, terutama terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19,” ucap Yusman.