Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Gratis di Bantaran Kali Gajahwong Yogya, Kurikulumnya Diteliti Mahasiswa Berbagai Negara

Kompas.com - 21/10/2020, 06:03 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Gajahwong terletak di sebuah perkampungan, tepatnya di Ledok Timoho, tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Sekolah tersebut berada di antara rumah warga.

Bangunan nampak sederhana, hanya ada 4 kelas di sekolah tersebut.

Muridnya adalah anak-anak keluarga tidak mampu di sekitar Ledok Timoho, perkampungan yang berada di bantaran kali Gajahwong.

Masyarakat sekitar rata-rata adalah pemulung. Sekolah tersebut menjadi tempat mengenyam pendidikan bagi anak-anak warga sekitar.

Baca juga: 18 Tahun Jadi Honorer, Guru Ini Bangun 10 Sekolah Gratis di Kaki Gunung Argopuro

Biaya sekolah biasa menjadi permasalahan bagi masyarakat kurang mampu.

Untuk itu, Sekolah Gajahwong menggratiskan biaya sekolah bagi para murid yang seluruhnya masyarakat kurang mampu.

Di Sekolah Gajahwong terdapat 6 pengajar profesional, satu admin dan satu koordinator sekolah.

Untuk menggaji ke-8 orang tersebut sekolah memiliki beberapa unit usaha seperti bank sampah letaknya kurang lebih 100 meter dari sekolah.

Lalu, ada peternakan kambing dan domba tak jauh dari lokasi bank sampah, dan juga ada perkebunan kecil yang biasanya digunakan pula untuk pembelajaran murid-murid sekolah Gajahwong.

Faiz Fakhruddin, koordinator Sekolah Gajahwong menjelaskan, Sekolah Gajahwong berdiri sejak tahun 2009 dengan hanya 2 kelas saja. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2013 sekolah berkembang menjadi 4 kelas.

"Kita ada 4 kelas. Kelas akar untuk umur 3-5 tahun, kelas Rumput 5-7 tahun, kelas Ranting 7-10 tahun, Batang 10-15 tahun. Untuk metode pembelajaran kita miliki kurikulum sendiri sekolah Gajahwong," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (19/10/2020).

Untuk kurikulum, kata Faiz, 50 persen pembelajaran soal lingkungan dan sosial.

Metodenya, peserta didik memilih tema-tema. Setelah memilih tema diharapkan anak-anak menjadi senang dalam mengikuti pembelajaran.

"Kurikulum Sekolah Gajahwong kita mengaduk-aduk banyak kurikulum. Kita belajar kurikulum K-13, kurikulum Islam terpadu. Kita ajarkan membaca, menghitung, sains," paparnya.

Guru tamu akan didatangkan untuk mengajar sesuai dengan tema yang dipilih murid. Di sekolah tersebut juga ada trip atau perjalanan sesuai dengan tema yang dipilih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com