Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Demo Berujung Ricuh, Gas Air Mata ke Permukiman Membuat Warga Marah

Kompas.com - 20/10/2020, 22:58 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Demonstrasi tolak omnibus law oleh mahasiswa Jambi berujung ricuh, pada Selasa (20/10/2020).

Demonstrasi diikuti ratusan mahasiswa dari pelbagai universitas dan beberapa pelajar sejak pukul 12.00 WIB.

Mereka sempat membakar ban di simpang RRI dan melakukan aksi teatrikal. Selanjutnya pedemo lanjut masuk ke depan DPRD Provinsi Jambi.

Sementara mereka berorasi bergantian.

Baca juga: Gas Air Mata Masuk Permukiman Picu Kemarahan Warga, Polisi Minta Maaf

 

Di luar gerbang besar yamg menghubungkan jalan besar ke kantor DPRD dan kantor gubernur, beberapa rombongan pelajar dihentikan beberapa polisi berpakaian preman.

Namun pedemo yang berada di dalam pagar DPRD Provinsi keburu ditembaki gas air mata.

Aksi unjuk rasa kemudian pecah menjadi ricuh.

Kericuhan pecah saat pedemo di persimpangan Taman Anggresk Sri Soedewi, Telanaipura, Kota Jambi, ditembak gas air mata.

Kepolisian memukul mundur pedemo dan menyisir mahasiswa yang terpencar. Beberapa mahasiswa dipukuli dan ditangkap.

Tidak berhenti sampai di situ, pedemo masih terus dipukul mundur sampai Simpang Bank Indonesia dan terus ke Jalan RE Martadinata ke arah Sungai Kambang.

Pedemo sempat saling meneriaki dengan polisi di simpang BI. Beberapa batu dilempari pedemo.

Saling maki terjadi. Pedemo melempari polisi dengan batu dan kaca. Padahal pengendara masih ada yang melintasi simpang empat tersebut.

Pada satu kesempatan kepolisian menyerbu bersama motor dan sekalogus menembaki gas air mata.

Baca juga: Nenek Roslina Marahi Aparat Saat Demo: Tak Salah Apa-apa Kena Gas Air Mata, Aku Tuntut Kalian Polisi

Beberapa pedemo dipukuli dahulu ramai-ramai oleh polisi dan ditangkap.

Sementara itu, asap gas air mata pekat ditembakkan ke permukiman di depan SD Negeri 47 Kota Jambi.

Warga marah karena ditembaki gas air mata. Mereka sesak napas.

Bahkan, seorang warga lansia bernama Roslina langsung keluar rumah dan memarahi polisi.

“Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata. Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi,” kata Roslina diikuti beberapa keluarganya.

Baca juga: Tembakan Gas Air Mata Masuk ke Permukiman, Seorang Nenek Marahi Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com