Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2020, 16:26 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh, mahasiswa, dan pelajar di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat memaksa menutup akses masik jalan Tol Cileunyi, Selasa (20/10/2020).

Pihak kepolisian sebelumnya menutup satu ruas jalur menuju Bandunh di Jalan Bandung-Garut, untuk buruh dan mahasiswa melakukan aksi penolakannya terhadap Omnibus Law.

Namun, gabungan buruh dan mahasiswa tersebut terus mendesak pihak kepolisian agar membiarkan mereka melakukan aksi di depan pintu Tol Cileunyi.

Barisan barikade polisi gabungan dari Polres Sumedang dan Polres Bandung yang mengedepankan pengawalan aksi melalui cara humanis pun akhirnya memilih mundur hingga mendekati pintu Tol Cileunyi.

Baca juga: Geliat Wisata Sumedang, Naik Bus Tampomas Bisa Ziarah ke Makam Marongge hingga Waduk Jatigede

Namun sampai di batas jalan menuju pintu masuk, barisan polisi bersenjata lengkap dilapisi personel TNI bertahan dan tidak membiarkan peserta aksi masuk ke pintu Tol Cileunyi.

Buruh pun akhirnya bertahan di lokasi dengan menutup akses masuk kendaraan dari arah Garut menuju Bandung.

Namun, pihak kepolisian memberikan ruang bagi kendaraan yang terlanjur sudah berada di jalur Jalan Bandung-Garut.

Salah seorang koordinator buruh Rismanto mengatakan, aksi gabungan ini akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut terhitung sejak hari ini.

Baca juga: Pilih Judicial Review, KSPI Tak Bergabung dalam Demo Tolak UU Cipta Kerja Hari Ini

Meski pada hari pertama ini hanya diikuti ratusan peserta namun aksi ini diharapkan dapat didengar oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah tidak percaya DPR, harapan kami sekarang supaya Pak Jokowi-MA (Ma'ruf Amin) mencabut UU Ciptaker ini dan tidak menandatanganinya," ujar Rismanto kepada Kompas.com di lokasi.

Alihkan arus lalin

Sementara, KBO Lantas Polresta Bandung Iptu Iwan Setiawan mengatakan, dengan adanya aksi ini pihaknya mengalihkan sejumlah kendaraan dari arah Garut, Tasikmalaya di dua lokasi.

"Arus kendaraan dari arah Garut dan Tasik kami alihkan di dua titik. Pertama di kawasan Nagreg menuju jalur Cicalengka, dan di kawasan Parakanmuncang menuju Simpang, Tanjungsari, Jatinangor masuk Cileunyi," sebut Iwan kepada Kompas.com di lokasi.

Iwa menuturkan, untuk kendaraan dari arah Bandung menuju Garut dialihkan dari Cileunyi menuju Jatinangor, Tanjungsari, Simpang hingga Parakanmuncang.

Iwa menambahkan, pengalihan arus ini dilakukan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban pengguna jalan sehingga tidak terhambat oleh aksi unjuk rasa yang dilakukan gabungan buruh, mahasiswa dan pelajar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com