Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejari Pangkalpinang: Jembatan Rp 25 M Ambruk Diduga Ada "Human Error", Kerugian Ditaksir Rp 2 M

Kompas.com - 20/10/2020, 11:01 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Insiden ambruknya badan jembatan yang sedang dibangun di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mendapat perhatian serius dari pemerintah kota setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pangkalpinang Suparlan Dulaspar mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari pihak kontraktor dan mendorong dilakukan perbaikan secepatnya.

"Puing-puing yang jatuh dipindahkan dan itu butuh waktu hingga hari ini. Besok Rabu sudah dilanjutkan lagi pembangunannya seperti pondasi dan lainnya," kata Suparlan di Pangkalpinang, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Pembangunannya Dikebut, Jembatan Penghubung Pangkalpinang-Bangka Senilai Rp 25 M Malah Ambruk

Dari kalkulasi sementara kata Parlan, kerugian akibat ambruknya jembatan mencapai Rp 2 miliar.

Namun, itu sepenuhnya bagian dari tanggungjawab kontraktor selaku pelaksana pembangunan.

Pemkot tidak bergerak terlalu jauh mengingat status proyek yang masih berjalan.

"Mudah-mudahan bisa selesai tetap waktu. Masih ada beberapa bulan lagi sampai akhir tahun," ujar Parlan.

Baca juga: Jembatan Senilai Rp 25,9 Miliar Ambruk, Ini Tanggapan Pemkot Pangkalpinang

Human error

Kepala Seksi Intel Kejari Pangkalpinang Ryan Sumarta mengatakan, kejaksaan sebagai tim pengawalan dan pengamanan pembangunan proyek strategis, telah turun langsung pada 17 Oktober untuk melihat lokasi kejadian.

Di lokasi proyek kejaksaan berkoordinasi dengan pemerintah kota yang juga dihadiri PPK, PPTK, pelaksana kegiatan dan pengawas.

"Dari koordinasi kami dapatkan informasi robohnya balok girder disebabkan human error. Menurut pelaksana dan pengawas pada saat sebelum insiden sedang dilakukan pemasangan bearing pada girder hingga pukul 18.00 WIB," ujar Ryan.

Menurut Ryan, ketika itu salah satu admument pemasangannya belum sempurna dan dilakukan perbaikan pemasangan setelah istirahat.

 

Kemudian pada saat sedang memasang lampu kerja salah satu balok girder tergelincir sehingga menarik balok lainnya hingga jatuh.

Karena adanya tarikan dari balok girder mengakibatkan dudukan balok girder patah.

"Untuk sementara ini menyimpulkan human error sampai dengan menunggu hasil kajian dari tim teknis menyimpulkan penyebab dari jatuhnya balok tersebut," ucapnya.

Terkait ada atau tidaknya perbuatan melawan hukum dan kerugian negara akibat dari jatuhnya balok girder, belum bisa ditentukan karena proyek masih proses pelaksanaan atau belum selesai.

"Pelaksana menyatakan bertanggung jawab dan tetap berkomitmen menyeselaikan pekerjaan serta menanggung kerugian atas insiden tersebut. Kami tetap melakukan pengawalan dan pengamanan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com