Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Blora hingga Calon Wali Kota Petahana Semarang Menyanyi Tanpa Masker, Ini Kata Ganjar

Kompas.com - 20/10/2020, 06:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua tokoh di Jawa Tengah terekam sedang bernyanyi tanpa menggunakan masker.

Padahal, kasus Covid-19 di Jateng masih tinggi.

Hal tersebut diketahui berdasarkan video yang beredar di media sosial.

Mereka adalah Bupati Blora Djoko Nugroho dan calon Wali Kota petahana Semarang Hendrar Prihadi.

Gubernur Ganjar Pranowo menegur keduanya dan meminta agar kepala daerah memberikan contoh yang baik.

Baca juga: Ganjar Tanggapi Bupati Blora Joget Tanpa Masker: Kalau Para Elite Tak Beri Contoh, Rusak Semua

Bupati Blora

Tangkapan layar video Bupati Blora, Djoko Nugroho bernyanyi dan berjoget tanpa masker di sebuah hajatan di wilayah Kecamatan Randublatung, Senin (12/10/2020).Dokumen Warga Blora Tangkapan layar video Bupati Blora, Djoko Nugroho bernyanyi dan berjoget tanpa masker di sebuah hajatan di wilayah Kecamatan Randublatung, Senin (12/10/2020).
Dalam video 30 detik yang viral beberapa waktu lalu, Bupati Blora Djoko Nugroho tampak bernyanyi bersama dengan seorang aparatur sipil negara (ASN) berseragam dinas.

Ada pula dua biduan yang tidak mengenakan masker di dekat mereka.

Diketahui bahwa kejadian berlangsung saat Djoko menghadiri hajatan di Randublatung, Blora, Senin (12/10/2020).

Saat itu Djoko menyanyikan lagu Tatu karya Didi Kempot.

Dia juga sempat meneriakkan agar penonton turut bernyanyi dengan keras.

Djoko mengklarifikasi terkait dirinya yang tidak menggunakan masker.

"Saya pakai masker, tanya saja yang punya hajat. Jadi masker dilepas saat bernyanyi," ujar Djoko.

Baca juga: 7 Daerah di Jateng Masih Zona Merah, Ganjar Terjunkan Tim Pendampingan

 

Tangkapan layar video yang memperlihatkan petahan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi asyik menyanyi tanpa menggunakan masker.twitter/@FaisalBasari Tangkapan layar video yang memperlihatkan petahan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi asyik menyanyi tanpa menggunakan masker.
Calon Wali Kota petahana di Semarang

Video viral lainnya menunjukkan calon Wali Kota petahana Semarang Hendrar Prihadi bernyanyi tanpa menggunakan masker.

Diiringi sebuah band dan penyanyi, Hendi, sapaannya, terdengar menyanyikan lagi Topeng karya Ariel.

Dalam unggahan di Twitter, pengunggah menambahkan cuitan satire bahwa Kota Semarang telah terbebas dari corona.

Gubernur Ganjar mengaku telah menerima permintaan maaf dari Hendi, namun dia tetap memberi teguran.

"Sudah, sudah saya kontak Pak Wali Kotanya (Hendi). Dia minta maaf dan bilang sebenarnya itu cuma sebentar saja. Saya katakan ya enggak, karena mestinya diingatkan juga," kata Ganjar di kantornya, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Muncul Klaster Demo di Semarang, Ganjar: Ayo Kita Saling Menahan Diri

Ingatkan kepala daerah harus beri contoh

Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
Ganjar menilai kasus Hendi juga sama seperti Bupati Blora.

Dia meminta kepala daerah bisa memberikan contoh yang baik pada warga.

"Sama lah dengan Blora juga gitu. Mari kita kasih contoh yang baik. Tapi Pak Wali saya kontak, dia bilang iya Mas saya minta maaf, sebenarnya cuma sebentar dan hanya pendek. Iya, tapi karena tidak pakai (masker) dan ada yang merekam, ya jangan kasih contoh yang buruk," tegasnya.

Sebelumnya, Ganjar juga menegur Bupati Blora dengan peringatan yang sama.

"Kita ini butuh contoh, butuh teladan, butuh narasi-narasi positif. Kalau para elite tidak berikan contoh ya rusak semuanya," tandas Ganjar saat itu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com