SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan massa dari berbagai elemen buruh dan mahasiswa akan kembali turun ke jalan menolak pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Surabaya pada Selasa (20/10/2020).
Wakil Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur Nurudin Hidayat mengatakan, demonstrasi akan diikuti perwakilan buruh dan mahasiswa dari sejumlah kampus di Surabaya.
Untuk menghindari kericuhan, demonstran sepakat mengenakan atribut sebagai tanda pengenal.
"Kalau buruh pakai atribut buruh, kalau mahasiswa pakai almamater," kata Nurudin saat dikonfirmasi Senin (19/10/2020).
Baca juga: Subsidi Gaji Gelombang Kedua, Menaker: Mudah-mudahan Sebelum November Kita Bisa Transfer...
Menurutnya, demonstran yang tak mengenakan atribut pengenal akan dikeluarkan dari barisan aksi.
"Aksi hanya diikuti oleh elemen yang berkepentingan. Yang tidak menggunakan atribut kami anggap penyusup dan akan dikeluarkan dari barisan massa aksi, agar tidak membuat kerusuhan," ujarnya.
Demonstrasi UU Cipta Kerja bakal digelar di depan Gedung Grahadi, di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Sebelumnya massa akan berkumpul di depan Kebun Binatang Surabaya, tepatnya di pertigaan Jalan Darmo dan Jalan Diponegoro.
Barisan buruh dan mahasiswa tetap menggaungkan penolakan pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja. Aksi tersebut akan digelar hingga Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pengganti undang-undang.