Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Klaster Covid-19 dari Demo di Banten, Ini Kata Gubernur Wahidin

Kompas.com - 19/10/2020, 15:50 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengkhawatirkan munculnya klaster Covid-19 dari aksi demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di wilayah Banten.

"Secara signifikan enggak begitu tampak, karena memang kita tidak melakukan tracing, tracking terhadap mereka yang demo," kata Wahidin kepada wartawan, Senin (19/10/2020).

Wahidin mengatakan, dalam beberapa hari terakhir memang terjadi penambahan kasus di wilayah Tangerang Raya dan Cilegon.

Baca juga: Pemprov Banten Akan Prioritaskan Vaksin Covid-19 untuk Tangerang Raya

Namun, jumlah kasus baru itu tidak signifikan.

Selain itu, belum diketahui apakah kasus baru ini terkait demo di Banten.

"Cuma belum tahu, apakah ini karena demo atau karena ada klaster keluarga. Ini sedang kita telusuri," ujar Wahidin.

Sejak awal, mantan Wali Kota Tangerang itu sudah mengimbau dan meminta kepada para pedemo agar menaati protokol kesehatan.

"Dari awal sebelum demo, saya bilang silakan demo, perhatikan protokol kesehatan. Demo pakai masker. Cuma jaga jarak mustahil, kalau masker jangan ditinggal," ucap Wahidin.

Baca juga: Limbah Rapid Test Dibuang ke Sungai, 2 Petugas Medis Diperiksa Polisi

Berdasarkan data terbaru dari Dinkes Banten, jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 7.622 orang.

Jumlah itu terdiri dari pasien yang masih dirawat sebanyak 1.294 orang dan pasien sembuh 6.072 orang.

Kemudian, dari jumlah itu ada 256 pasien yang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengaku kesulitan menelusuri penyebaran virus corona di antara para pedemo.

Dia berharap tidak muncul klaster baru dari aksi unjuk rasa tersebut.

"Jadi belum ada klaster demo. Semoga tidak akan ada. Semua yang demo dikasih sehat saja," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com