MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Solidaritas Jurnalis Malang Raya Antikekerasan melakukan aksi diam di Bundaran Tugu, Kota Malang, Senin (19/10/2020).
Mereka memprotes kekerasan yang diduga dilakukan polisi kepada jurnalis yang meliput demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di depan DPRD Kota Malang, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Subsidi Gaji Gelombang Kedua, Menaker: Mudah-mudahan Sebelum November Kita Bisa Transfer...
Dalam aksi itu, sejumlah jurnalis berdiri sembari memegang poster bernada protes. Mereka diam di antara tiga manekin yang dibalut kain serta ditempeli poster yang juga bernada protes.
Sepintas, manekin itu seperti peserta aksi yang ikut berdemonstrasi atas kekerasan yang dialami jurnalis.
Aksi berlangsung dengan standar protokol kesehatan Covid-19. Para jurnalis peserta aksi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Jubir Solidaritas Jurnalis Malang Raya Anti Kekerasan, Zainul Arifin mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan manekin di tengah aksi sebagai simbol bahwa jurnalis bukan seperti patung yang hanya berdiam diri.
"Manekin ini sebagai simbol bahwa profesi jurnalis bukan seperti patung yang hanya diam kaku. Tidak bisa menyuruh jurnalis untuk diam kayak manekin. Jurnalis itu memotret peristiwa, tidak bisa disuruh diam," katanya.
Di sisi lain, Zainul yang merupakan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang meminta jurnalis tidak diam jika mengalami kekerasan dalam peliputan.
"Teman-teman tidak boleh diam kayak patung kalau mengalami kekerasan. Dia harus speak up, berani protes tentang hak-haknya," katanya.
Zainul mengatakan, sedikitnya ada 15 jurnalis yang diduga menjadi korban kekerasan dalam demonstrasi kemarin. Sebagian mengalami kekerasan fisik seperti pukulan dan penghapusan paksa gambar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.