Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Wisata Sumedang, Naik Bus Tampomas Bisa Ziarah ke Makam Marongge hingga Waduk Jatigede

Kompas.com - 19/10/2020, 07:13 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat relatif terkendali.

Sejak memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB), penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Sumedang relatif terkendali dengan berbagai upaya penerapan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah dan dijalankan dalam berbagai sektor kehidupan.

Terbukti, Kabupaten Sumedang yang sebelumnya berada di zona oranye bahkan sempat masuk zona merah, kini turun ke zona kuning.

Selain itu, hingga saat ini, tidak ada klaster khusus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumedang.

Sektor ekonomi dan pariwisata yang sempat vakum pasca-penerapan PSBB selama 3 tahap pun mulai bergeliat kembali.

Baca juga: Perajin di Sumedang Ini Menyulap Limbah Jadi Miniatur Bernilai Jutaan Rupiah

Meski, sekolah, tempat hiburan karaoke, dan bioskop belum diizinkan dibuka di Kabupaten Sumedang.

Untuk terus menggeliatkan perekonomian warga, melalui sektor pariwisata, Pemkab Sumedang pun terus berinovasi dan menggali berbagai potensi wisata yang ada di Kabupaten Sumedang.

Salah satu upayanya, yaitu dengan memanfaatkan bantuan berupa dua unit bus pariwisata dari Pemprov Jawa Barat, yaitu Bus Tampomas (Trans Moda Pariwisata Masyarakat Kota Sumedang (Tampomas).

Keberadaan Bus Tampomas ini kemudian dipadumaniskan dengan optimalisasi spot-spot wisata di sekitar kawasan Waduk Jatigede.

Baca juga: Video Viral di Medsos, Empat Ibu di Sumedang Gunting Bendera Merah Putih

Nantinya, dengan menaiki bus tampomas, wisatawan dalam dan luar Kabupaten Sumedang akan bertamasya mengelilingi spot wisata yang terdapat di kawasan timur Waduk Jatigede, meliputi empat kecamatan, yaitu Tomo, Jatigede, Jatinunggal, dan Wado (Tojjawa).

Wisatawan, akan diajak berwisata ziarah ke makam keramat Marongge yang terkenal akan pelet Selendang Kukuk Mudik Mbah Gabuk hingga menikmati spot-spot eksotis di sepanjang jalur Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede.

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan, dibukanya akses Tojjawa atau simpul wisata Sumedang bagian timur ini akan menggeliatkan sektor pariwisata Sumedang.

 

Berziarah ke Makam Keramat Marongge

Wisatawan akan diajak berziarah ke makam keramat Marongge sebelum menikmati spot wisata panorama alam eksotis di sepanjang pesisir Waduk Jatigede, Sumedang. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Wisatawan akan diajak berziarah ke makam keramat Marongge sebelum menikmati spot wisata panorama alam eksotis di sepanjang pesisir Waduk Jatigede, Sumedang. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Dony menuturkan, spot pertama yang akan dikunjungi wisatawan yaitu situs makam keramat Marongge.

Makam keramat Marongge ini terkenal akan peletnya yaitu Kukuk Mudik Mbah Gabuk.

Dipercaya, dengan berziarah ke makam leluhur Sumedang Mbah Gabuk, di situs makam tersebut, warga yang datang akan enteng (mudah) jodoh.

Biasanya, makam keramat Marongge ramai dikunjungi peziarah pada malam Jimat kliwon.

Pada malam Jumat Kliwon, ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah dan memadati area makam keramat ini.

"Dengan menaiki Bus Tampomas, wisatawan akan dibawa menuju lima spot wisata yang ada di wilayah Tojjawa. Spot pertama yaitu makam keramat Marongge, wisatawan akan diajak berziarah ke makam keramat yang sudah kesohor dan dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Dony saat simulasi Bus Tampomas mengelilingi rute Tojjawa, Sabtu (17/10/2020) sore.

Baca juga: Pencurian Tali Pocong di Makam Gemparkan Warga Jambi, Ditemukan Darah Ayam dan Uang Rp 7.000

Ke Objek Wisata Tegaljarong

Dony menuturkan, setelah berziarah di makam keramat Marongge di Kecamatan Tomo, wisatawan akan dibawa menuju objek wisata Tegaljarong.

Makan Siang dengan Menu Khas Sunda dan Suguhan Panorama Alam Eksotis di Tegaljarong

Objek wisata Tegaljarong yang berlokasi di pesisir Waduk Jatigede ini menawarkan panorama alam eksotis dengan udara sejuk.

Tidak hanya itu, kata Dony, sebelum meneruskan perjalanan menuju spot lain, di Tegaljarong, wisatawan dapat menikmati santap makan siang di rumah makan terapung di sepanjang pesisir Waduk Jatigede ini.

"Wisatawan akan disuguhkan santap siang dengan menu beragam khas Sunda. Mulai dari nasi liwet, ikan bakar hasil tangkapan nelayan Waduk Jatigede dan ragam menu lainnya yang menggoyang lidah. Makannya nikmat, sekaligus bisa sambil menikmati panorama Waduk Jatigede yang eksotis," tutur Dony.

Dony menyebutkan, setelah makan siang dan beristirahat di objek wisata Tegaljarong, wisatawan akan dibawa menuju spot wisata berikutnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Bagikan 30 Bus Wisata ke 27 Kota Kabupaten di Jabar

 

Akan Ada Masjid dan Menara Layaknya Eiffel di Panenjoan

Spot wisata tersebut yaitu objek wisata Panenjoan di pesisir Waduk Jatigede.

Di lokasi ini, kata Dony, terdapat sejumlah titik untuk spot selfie dengan panorama alam Waduk Jatigede yang Instagramable.

Ke depan, kata Dony, di lokasi objek wisata Panenjoan ini, Pemkab Sumedang bersama Pemprov Jabar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk membangun masjid dan menara kujang kembar.

"Di lokasi ini, Pemkab Sumedang bersama Pemrov Jabar akan membangun masjid megah dengan menara kujang kembar. Menara ini kami bangun, merupakan ambisi bersama Pak Gubernur Jawa Barat, agar nantinya di objek wisata Jatigede ini terdapat menara yang mampu menarik wisatawan, seperti layaknya menara Eiffel (Paris, Prancis)," sebut Dony.

Dony mengatakan, setelah puas berswafoto di Panenjoan, wisatawan akan diajak menuju rest area Panineungan, yang menghadirkan berbagai oleh-oleh dan kerajinan khas masyarakat setempat.

Selain kuliner berupa camilan dan hasil bumi masyarakat setempat seperti mangga gedong gincu, warga juga bisa mendapatkan souvenir berbagai kerajinan tangan buah tangan masyarakat di wilayah Tojjawa.

Baca juga: Video Viral Warga Tangkap Anak Buaya di Waduk Jatigede, Pemancing dan Wisatawan Diminta Waspada

Objek Wisata Taman Pinus Batu Layaknya di Ubud Bali

Kemudian, kata Dony, setelah berbelanja, wisatawan akan dibawa menuju spot wisata Taman Batu Pinus Ciagung.

Di taman ini, selain terdapat kawasan pohon pinus seluas 2 hektare juga terdapat kawasan bebatuan eksotis seluas 3 hektare yang Instagramable.

Objek wisata ini berlokasi di kawasan Perhutani KPH Sumedang yang dikelola secara swadaya oleh pemerintah Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede.

"Objek wisata batu ini paling menarik. Ada yang menyebut seperti di Ubud (Bali). Meskipun baru, objek wisata ini sudah banyak dikunjungi karena letaknya persis di samping jalan lingkar, yang nantinya, dilalui Bus Tampomas ini," kata Dony.

Baca juga: Cari Bambu di Gunung Tampomas, Warga Sumedang Dilaporkan Hilang

Tempuh rute 60 km

Dony menuturkan, perjalanan wisata dengan Bus Tampomas ini menempuh rute mencapai 60 kilometer dan akan finisih di Terminal dan Pasar Wisata Wado.

Dony optimistis, keberadaan paket wisata Bus Tampomas di wilayah Tojjawa ini akan semakin mendongkrat perekonomian masyarakat Sumedang. Khususnya di wilayah Tojjawa, yang pada umumnya merupakan warga terdampak Waduk Jatigede.

"Setelah simulasi rute hari ini (Sabtu), kami akan mematangkan lagi konsep dan inovasi-inovasi lainnya melalui pembahasan dengan stakeholder terkait termasuk dengan organisasi pariwisata seperti PHRI dan Asita Sumedang. Kami optimistis simpul wisata di wilayah timur Sumedang ini, bisa menjadi objek wisata andalan yang dapat menarik banyak wisatawan," tutur Dony.

 

KEK Pariwisata Jatigede

Taman Pinus Batu Ciagung jadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi karena terdapat banyak spot selfie yang Instagramable di kawasan pesisir Waduk Jatigede ini. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Taman Pinus Batu Ciagung jadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi karena terdapat banyak spot selfie yang Instagramable di kawasan pesisir Waduk Jatigede ini. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Dony menambahkan, selain objek wisata yang terlewati rute Tojjawa ini, masih ada spot-spot wisata lain di wilayah pesisir Waduk Jatigede yang tak kalah eksotis.

Seperti objek wisata pesisir Tanjung Duriat, dan objek wisata Paralayang di kawasan Pasir Cinta, Buricak Burinong.

"Bila Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Waduk Jatigede disetujui pemerintah pusat, maka Waduk Jatigede ini nantinya akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia di Jawa Barat," tutur Dony.

Jalankan Protokol Kesehatan Covid-19 Secara Ketat

Dony berpesan, meski Covid-19 di Kabupaten Sumedang saat ini sudah relatif terkendali, namun warga, khususnya para pelaku wisata di wilayah Tojjawa ini tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi anjuran pemerintah.

"Untuk fasilitas di spot-spot yang sudah dikunjungi hari ini, sudah tersedia fasilitas protokol kesehatan yang memadai, seperti tempat mencuci tangan dan fasilitas protokol kesehatan lainnya," kata Dony. 

"Tinggal pengelola tiap objek wisata ini dapat lebih tegas kepada tiap pengunjung untuk terus bersama-sama menjalankan protokol kesehatannya, seperti wajib memakai memakai masker, menjaga jarak aman antarpengunjung, dan mencuci tangan pakai sabun di tempat yang telah disediakan," kata Dony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com