Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpisah 20 Tahun, Kembar Trena Treni Kembali Bertemu karena TikTok

Kompas.com - 18/10/2020, 01:40 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Setelah terpisah lebih dari 20 tahun, Treni Fitri Yana akan mengunjungi saudara kembarnya, Trena Mustika, dan keluarga besarnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Rencananya Treni akan berangkat dari Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (21/10/2020).

"Mungkin seminggu di sana, karena dua hari pasti tidak akan cukup," ungkap Treni saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/10/2020) malam.

Baca juga: Termakan Isu Hoaks, Massa Tangkap 2 Pemuda Kembar yang Hendak Berobat, Dikira Akan Tusuk Ustaz

Treni dipertemukan dengan saudara kembarnya, Trena, melalui aplikasi TikTok, Selasa (14/10/2020) lalu.

Treni dan Trena sudah terpisahkan sejak berusia sekira 2 tahun.

Saat itu mereka tinggal di Ambon bersama orangtua yang merupakan transmigran dari Pulau Jawa.

Saat itu orangtua Treni dan Trena terpaksa menitipkan anak kembarnya kepada tetangga lantaran harus mengurus keluarga yang sakit di kampung halaman.

Trena dan Treni kemudian diasuh oleh keluarga yang berbeda.

Setelah kerusuhan Ambon pada 1999, Trena dibawa kembali ke Tasikmalaya dan kemudian kembali bersama orangtua kandungnya.

Baca juga: Bayi Kembar 10 Bulan Jadi Korban Tanah Longsor di Kota Tarakan

Sedangkan Treni dibawa keluarga yang mengasuhnya ke Blitar.

"Setelah saya dibawa ke Blitar, orangtua asuh lost contact dengan orangtua kandung, dari dulu dan baru ketemu sekarang," ungkap Treni.

Treni mengungkapkan, sejak kecil dia tidak tahu memiliki saudara kembar.

Berbalik dengan Trena yang sejak kecil sudah diberi tahu memiliki saudara kembar.

"Karena ibu saya namanya juga tidak punya anak cewek dan tidak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat," ungkap Treni.

Treni sempat kaget saat bertemu dengan saudara kembarnya.

Baca juga: Keinginan Nadya dan Nabila Bertemu Saudara Kembar Ketiga, Ibu Kandung Tak Diketahui Keberadaannya

Diketahui Treni terlahir dengan nama Elis Treni Mustika, dan saudaranya Elis Trena Mustika.

"Kemudian orangtua asuh saya sudah meminta izin untuk mengganti nama menjadi Treni Fitri Yana," kata Treni.

Treni menyebut Trena selama ini sudah berupaya mencarinya.

"Dia (Trena) pernah cari saya di YouTube, di media sosial, bahkan juga di TV nasional tapi tidak ketemu, dan sekarang kita dipertemukan lewat TikTok," ungkapnya.

Awal Perjumpaan di TikTok

Treni awalnya menggunakan akun TikTok hanya untuk mengisi waktu luang.

Informasi yang didapat Treni dari Trena, awalnya video TikTok Treni tidak sengaja dilihat oleh tetangga Trena.

"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus', padahal Trena jarang membuat video," ungkap Treni.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Terkuaknya Asal Usul Si Kembar Nadya dan Nabila | Anak Ular Sebesar Jari Tewaskan Pengunjung Hutan Kemayoran

Saat itu Trena hanya menganggap jika itu hanya orang yang mirip dengannya.

"Kemudian ada tiga orang yang bilang ke Trena kalau ada yang bikin video mirip dia. Lalu tetangga-tetangga Trena ngecek media sosial aku, karena saya juga berjualan online, jadi ada kontak saya yang tercantum." kata Treni.

"Kemudian kakak-kakak dan Trena ngontak aku semua," sambung Treni.

Awalnya, kakak kandung Treni mengontak untuk bertanya soal produk.

"Setelah itu tanya lebih lanjut, dia tanya hal pribadi, tanya nama saya siapa, nama orangtua saya siapa. Saya awalnya hanya cuek, karena saya merasa tidak kenal dan takut kalau penipuan. Lalu kakak saya bilang nama orangtua (asuh) saya siapa, dan saya syok kok bisa tahu," jelas Treni.

Kemudian, kakak Treni mengirimkan foto KTP Trena.

"Di situ saya lihat wajahnya sangat mirip dengan saya, tapi tanggal lahirnya berbeda. Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya," ungkapnya.

Baca juga: Terpisah Sejak Lahir, Kembar Nadya Nabila Tetap Punya Fobia dan Hobi yang Sama

Kemudian, Treni diminta untuk memeriksa Facebook milik Trena.

"Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain," kata Treni.

"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.

Hal itu dirasakan Treni karena rahasia tersebut tidak pernah disampaikan kepadanya.

"Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langsung ke ibuk, orangtua ke orangtua," ungkap Treni.

"Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang saya enggak mau kehilangan anak," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Nadya dan Nabila, Saudari Kembar yang Tak Sengaja Dipertemukan Twitter Setelah 16 Tahun Berpisah

Namun, ayah Treni menjelaskan tidak bermaksud mengambil kembali anaknya.

Treni tidak menaruh rasa kecewa kepada ibu asuh yang menyembunyikan kenyataan tersebut.

"Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai ga bisa diungkapkan rasa senengnya," ungkap Treni.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kembar Bertemu di TikTok setelah 20 Tahun Terpisah, Treni akan Kunjungi Trena ke Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com