Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2020, 20:31 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS. com- Nasib tragis menimpa Jamal (60) dan Lani (55), warga Dukuh Peting, Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Pasangan suami istri (pasutri) ini tewas tersengat listrik jebakan tikus di sawah milik mereka sendiri.

Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Setiyanto, menyampaikan, kedua korban  ditemukan oleh menantunya, Susanto (38) dalam kondisi sudah tidak bernyawa di area persawahan Desa Kutukan.

Baca juga: Gunakan Setrum Rakitan, Warga Tangkap Buaya Senyulong 4 Meter di Jambi

Sebelum kejadian pada Jumat (16/10/2020) sore sekitar pukul 15.30, kedua korban pamit hendak pergi ke sawah dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X.

Karena hingga malam tak kunjung pulang, Susanto lantas berupaya menyusulnya hingga menemukan kedua mertuanya tersebut sudah meninggal dunia terkapar di area persawahan di samping jebakan tikus yang terpasang.

"Ditemukan Jumat kemarin malam sudah meninggal dunia," kata Setiyanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Polsek Randublatung yang menerima laporan dari warga langsung bergegas menuju lokasi kejadian untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Kapolri Sebut Bakal Tindak Tegas Oknum Polisi yang Terbukti Setrum Lutfi

Jasad kedua korban kemudian dievakuasi untuk dilakukan pemeriksaan secara medis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ditemukan bekas sengatan listrik bertegangan tinggi yang membakar telapak tangan kedua korban.

Seluruh jari dan telapak tangan kanan korban Jamal mengalami luka bakar serius hingga mengelupas.

Sementara itu korban Lani pada kulit telapak tangan kanan robek dan melepuh akibat luka bakar serius.

Kepolisian mengamankan barang bukti berupa satu gulung kawat, box listrik, pakaian korban, sandal, caping, masker dan satu unit sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi K 5479 NY.

"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan pada fisik kedua korban. Kedua korban murni tewas akibat tersetrum jebakan tikus milik mereka sendiri yang dipasang di sawah," ungkap Setiyanto.

Baca juga: Pergi Matikan Jebakan Tikus Listrik, Petani Ini Tewas Tersengat

Menurut Setiyanto, aliran listrik jebakan tikus sengaja dipasang oleh kedua korban di pematang sawah miliknya lantaran hewan pengerat itu populasinya kian banyak di Blora bagian Selatan.

Serangan hama tikus semakin tidak terkendali merusak sawah para petani setempat.

"Kami harap jangan pakai aliran listrik untuk jebakan tikus. Ini sangat berbahay. Gunakan alternatif lain yang sudah disosialisasikan pemerintah," sebut Setiyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com