Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Bata Bekas Kerajaan Singosari Ditemukan di Lokasi Pembangunan Perumahan

Kompas.com - 17/10/2020, 18:05 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengekskavasi temuan struktur bata di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Struktur bata cagar budaya itu diperkirakan merupakan bekas bangunan di masa Kerajaan Singosari pada abad ke-12 masehi.

Struktur bata itu ditemukan pada awal bulan lalu di kompleks pembangunan Perumahan Taman Tirta. Tepat di sebelahnya terdapat sumber yang diberi nama Sumber Umbulan.

Kepala BPCB Jawa Timur, Andi Muhamad Said mengatakan, berdasarkan hasil sementara dari proses ekskavasi, pihaknya belum menemukan pola dari struktur tersebut.

Baca juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Malang Capai 85 Persen, Tersisa 54 Kasus Aktif

 

Karena itu, pihaknya tidak bisa memprediksi bangunan awal dari struktur bata tersebut.

"Kami tidak bisa (memprediksi) karena tidak ada denahnya, tidak menemukan pola. Karena kemungkinan besar sudah hancur. Kemungkinan tergerus erosi di masa lalu," kata Said, di lokasi, Sabtu (17/10/2020).

Said menduga, struktur bata itu terkait dengan Sumber Umbulan yang ada di sebelahnya. Sumber itu sudah ada sejak dulu dan debit airnya masih stabil hingga saat ini.

Said mengatakan, sumber itu bukan merupakan bekas petirtaan. Namun, di dasar kolam yang menjadi penampungan air dari sumber tersebut juga terdapat struktur bata kuno.

Struktur bata di dasar kolam itu diduga dibuat oleh masyarakat masa lalu supaya air yang tertampung tetap jernih.

"Struktur yang ada mungkin bersambung dengan struktur yang ada di dasar kolam," kata dia.

Said merekomendasikan supaya temuan struktur bata kuno itu dilestarikan. Begitu juga dengan Sumber Umbulan yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar.

"Kami harus merekomendasikan bahwa daerah ini harus dihijaukan lagi. Karena ini merupakan cagar budaya, maka lingkungan di sekitar sini harus dihijaukan lagi untuk menjaga sumber air," ujar dia.

Baca juga: Cerita Warga di Malang, Tumbuhkan Kebiasaan Cuci Tangan untuk Cegah Covid-19

Ketua Pokdarwis Desa Ngenep, Dono Wahyudi mengatakan, sudah sering ditemukan benda bersejarah di sekitar sumber itu. Seperti pecahan keramik, gerabah dan potongan bata.

"Banyak ditemukan bata di sini tapi berserakan, belum ditemukan yang terstruktur. Temuan gerabah, pecahan keramik banyak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com