Maka dari itu, kata dia, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan lainnya, sudah mengikrarkan deklarasi menolak segala bentuk anarkisme di Pekanbaru.
"Kita mengetahui Pekanbaru ini kota yang aman dan nyaman. Kita tidak melihat adanya di sini konflik agama, suku dan lainnya seperti yang terjadi di daerah lain. Jadi kota ini kita jaga dan rawat bersama. Apalagi, saat pandemi Covid-19 ini, sensitifitas masyarakat semakin tinggi. Oleh karena itu, mari kita saling menjaga perasaan orang lain, menjaga kota ini demi kemajuan Pekanbaru ke depannya," ucap Ismardi.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengaku akan menindak tegas pelaku anarkisme jika masih terjadi di Pekanbaru.
Menurut dia, aksi anarkis yang terjadi sebelumnya yang dilakukan sekelompok orang, itu sudah berhasil dicegah.
"Tapi kalau masih ada muncul kelompok-kelompok anarkis, kita selaku penegak hukum tidak akan tinggal diam. Kami akan tegakkan hukum untuk menjaga situasi kamtibmas. Akan kita tindak tegas demi keamanan dan kenyamanan Kota Pekanbaru. Namun, saya mengajak mari kita bersama-sama menjaga kota ini dari segala macam bentuk ancaman yang bakal merusak persatuan dan kesatuan bangsa, terutama tindak pidana anarkisme," pungkas Nandang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.