Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Soalihin, Guru yang Melayani Masyarakat dan Siswa di Pelosok Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/10/2020, 19:56 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Ia melayani sebanyak tiga sampai empat murid dalam sepekan atas inisiatif pribadi.

Kesulitan bahasa

Soalihin menjelaskan, sebagian muridnya belum memahami Bahasa Indonesia dengan benar. Hal itu menjadi tantangan tersendiri.

"Jadi, saya biasanya menjelaskan kembali ke mereka, saya bacakan soalnya. Biasanya saya translate pakai dialek daerah. Bahasanya sedikit tidak formal, tapi tetap pakai bahasa yang sopan dan mereka pahami bahasa itu. Artinya saat saya menjelaskan menggunakan dialek setempat, mereka baru tahu maksud soalnya," kata Soalihin.

"Misalnya, apa hambatan pemerintah dalam mengurusi negara Indonesia. Mereka akan tanya, hambatan itu apa ya. Jadi, hambatan saya ganti dengan kata setengah mati. Sehingga kalimatnya begini, apa yang bikin pemerintah itu setengah mati untuk urus Indonesia ini," papar Soalihin melanjutkan.

Setelah para murid memahami pertanyaan, mereka akan menjawabnya dengan Bahasa Indonesia bercampur dialek setempat.

Baca juga: Dekati Guru untuk Cegah Pelajar Ikut Demonstrasi, Polisi: Mereka Ikut Aksi karena Diajak...

"Dan, saya coba mencari Bahasa Indonesia bakunya seperti apa untuk diterjemahkan lagi dan salin ke tugasnya mereka," kisah Soalihin.

Namun demikian, anak-anak desa tersebut sangat patuh kepada Soalihin.

Soalihin mengungkapkan, dirinya senang bisa lebih dekat dengan siswa dan orangtuanya karena selalu berkunjung ke rumah.

Ia berharap kepada semua guru di Pulau Sumba agar terus bergerak untuk mencerdaskan anak bangsa.

"Mari kita menjadi guru yang semangat, lebih mencintai karier. Jika kita mencintai profesinya kita sebagai guru, saya yakin dan percaya kita akan bekerja dengan ikhlas. Saat kita bekerja dengan ikhlas, saya yakin sekali pasti akan membawakan sesuatu yang bagus," kata Soalihin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com