Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Soalihin, Guru yang Melayani Masyarakat dan Siswa di Pelosok Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/10/2020, 19:56 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GAURA, KOMPAS.com - Soalihin (28), begitu bersemangat dan ramah saat ditemui di Kabukarudi, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia merupakan seorang guru pegawai negeri sipil (PNS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Laboya Barat yang terletak di Desa Gaura, Kecamatan Laboya Barat, Sumba Barat.

Soalihin bersama beberapa muridnya gencar melakukan sosialisasi tentang gejala dan bahaya virus corona kepada masyarakat pada awal pandemi.

"Masyarakat kota mempersiapkan segalanya saat awal pandemi. Dan, masyarakat Desa Gaura belum tahu info apa pun. So saya dan enam orang murid bergerak semampu kami," kata Soalihin di Kabukarudi, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Kamis (9/10/2020).

Mereka memberikan sabun dan membagikan tips hidup sehat kepada masyarakat.

Setelah ada instruksi untuk sekolah online, SMP Negeri 1 Laboya Barat menerapkan belajar dari rumah secara offline atau luring.

Baca juga: Video Viral Mobil Polisi Kawal 3 Orang yang Joging di Jalan Raya, Ini Penjelasan Polda Bali

Sistem luring ini mengharuskan guru berkunjung ke rumah siswa.

"Selama masa pandemi, kami di Desa Gaura tidak memungkinkan untuk sekolah online seperti yang lain. Karena tidak ada sinyal," ungkap Soalihin.

Soalihin mengunjungi muridnya sebanyak empat kali dalam seminggu. Tempat tinggal murid di desa itu umumnya berada di perbukitan.

Jarak antarkampung bervariasi. Setiap orang harus berjalan kaki dengan menyeberangi hutan dan sungai jika bepergian dari satu kampung ke kampung lainnya.

Selain mengumpulkan lembaran jawaban tugas sekolah, ia juga memberikan tugas yang baru kepada murid-muridnya.

"Tidak hanya sebatas itu. Tapi saya juga harus mengajar beberapa anak yang memang butuh perhatian khusus untuk belajar. Terutama juga di sana masih banyak anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis, menghitung dengan baik. Dan, itu benar-benar kesempatan saya untuk membimbing mereka secara privat di rumah," kata Soalihin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com