Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Jepara Lepas 200 Wisatawan ke Karimunjawa, Protokol Kesehatan Ketat Diterapkan

Kompas.com - 16/10/2020, 17:30 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Bupati Jepara, Dian Kristiandi, secara simbolis melepas wisatawan ke Taman Nasional Karimunjawa dari Pelabuhan Penyeberangan Kartini, Jumat (16/10/2020).

Langkah ini menandai telah dibukanya kembali obyek wisata Kepulauan Karimunjawa setelah tutup sekitar tujuh bulan akibat pandemi Covid-19. 

Andi, sapaan Dian Kristiandi, menyampaikan pembukaan pariwisata ke Karimunjawa dilakukan secara bertahap dan terbatas.

Baca juga: Karimunjawa Kembali Dibuka, Wisatawan Wajib Rapid Test

Pada pembukaan perdana ini, kata dia, tercatat 200 wisatawan telah berhasil menginjakkan kaki ke Karimunjawa dengan menyeberang menumpang Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari 3F. 

Untuk sementara, sambung Andi, kuota wisatawan dibatasi 50 persen dari kapasitas normal, sehingga Kapal Express Bahari 3F hanya melayani penyeberangan sekitar 250 orang. Begitu juga diberlakukan untuk KMP Siginjai.

Jadwal kedua moda transportasi laut ini dua kali dalam sepekan, yakni Rabu dan Jumat, Selasa dan Sabtu.  

Menurut Andi, dengan dibukanya kembali wisata ke Karimunjawa diharapkan perekonomian di wilayah terluar Jepara itu bisa menggeliat.

Meski demikian, protokol kesehatan Covid-19 bagi masyarakat tetap akan menjadi perhatian serius.

Baca juga: Karimunjawa Kembali Terima Wisatawan, Ganjar: Sedikit Ekslusif Dulu

Setidaknya mulai dibiasakan tatanan kehidupan yang baru untuk bangkit dari pandemi Covid-19 menuju masyarakat produktif.

"Kami ingin permasalahan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan seimbang di tengah pandemi Covid-19. Selama protokol kesehatan diterapkan dengan baik, semua juga akan terlaksana dengan baik. Apalagi wisata menjadi urat nadi perekonomian di Karimunjawa," terang Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Sediakan Layanan Rapid Test

Pariwisata di Karimunjawa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan pengawasan ketat dari Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara.

Bagi wisatawan wajib membawa surat bebas Covid-19 dengan hasil non-reaktif melalui rapid test atau negatif Covid-19 berdasarkan hasil swab.

Adapun anak-anak, lansia, dan ibu hamil masih dilarang berkunjung akibat memiliki risiko tinggi terinfeksi virus Corona. 

"Layanan rapid test juga disediakan melalui pihak swasta dengan biaya Rp 150 ribu. Bukti bebas Covid-19, harus ditunjukan kepada petugas saat memasuki pelabuhan di pintu masuk ruang tunggu," ungkap Andi.

Baca juga: Karimunjawa Ditutup karena Corona, Sejumlah Wisatawan Batal Liburan

Untuk wisatawan yang ingin menyelam (snorkeling dan diving), dipersilakan membawa peralatannya sendiri. 

Hal ini sudah diatur dalam pedoman wisata selam di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

"Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan evaluasi secara periodik. Jika dinyatakan aman, maka kuota wisatawan ditambah. Hasil evaluasi ini menentukan rencana pembukaan penuh wisata Karimunjawa. Kegiatan wisata Karimunjawa bisa ditutup lagi jika nantinya jadi klaster baru penularan Covid-19 akibat ketidakpatuhan semua pihak, termasuk wisatawan," tegas Andi.

Cegah Klaster

Sementara itu Solahudin Ghozali, Ketua Paguyuban Biro Wisata Jepara, menambahkan, warga dan seluruh pelaku usaha di Karimunjawa tidak menginginkan Kepulauan Karimunjawa menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Baca juga: Muncul Klaster Ponpes di Jepara, 4 Santri Positif Covid-19

Karenanya, sudah sejak jauh hari mereka pun bersepakat untuk ikut mengawasi dan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.

"Karimunjawa harus tetap zona hijau. Jangan sampai ada penularan virus Corona hingga menjadi klaster. Kami semua mendukung pembukaan kembali kepariwisataan di Karimunjawa," sebut Solahudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com