Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu"

Kompas.com - 16/10/2020, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - R bocah 10 tahun tewas dibacok saat berusaha menyelamatkan sang ibu yang diperkosa Samsul (36), tetangga mereka pada Sabtu (10/10/2020) dini hari.

D (28) tinggal bersama anaknya, R di rumah sederhana di tengah perkebunan sawit di Kecamatan Bireum Bayeum, Kabupaten Aceh Timur.

Setelah memperkosa D dan membacok R, Samsul kabur membawa mayat R dan membuangnya ke sungai.

Samsul adalah seorang residivis yang dibebaskan karena asimilasi Covid-19.

Baca juga: Akhir Perjalanan Samsul, Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa

Fadli Fajar, ayah kandung R bercerita jika ia telah berpisah dengan D, ibu kandung R.
Selama dua tahun terakhir, R dan adiknya tinggal bersama Fadli di Medan Selayag.

Pada tanggal 19 September 2020 setelah R merayakan ulang tahunnya yang ke-10, sang ibu datang ke Medan Selayang dan membawa R ke Aceh.

Sambil menangis Fadli bercerita saat ini mengaku berat melepaskan kepergian anak pertamanya tersebut.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa Ditembak Polisi

Ia memperbolehkan karena R terus meminta ikut dengan ibunya.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar pria berdarah Aceh-Karo ini sambil menangis.

"Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut, akhirnya saya mengizinkannya," imbuhnya.

Sampai saat ini, Fadli mengaku masih tak percaya jika anak sulungnya telah meninggal dunia dengan cara tragis.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar R meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.

Baca juga: Anak 9 Tahun yang Bantu Ibu Melawan Pemerkosa Ditemukan Tewas Mengenaskan

Sempat diminta kabur oleh sang ibu

Ilustrasi kekerasan anak.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kekerasan anak.
Fadli bercerita detik-detik saat sang anak melindungi sang ibu yang diperkosa oleh Samsul.

Ia mengatakan, sebelum tewas R sempat diminta lari oleh ibunya. Namun R lebih memilih melawan pelaku.

Sebelum tewas, D sempat mendengar anaknya mengatakan kata "sakit"

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Baca juga: Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa Ternyata Residivis

Fadli Fajar mengatakan R adalah anak yang cerdas dan selalu mendapatkan ranking di sekolah.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Ia mengaku sudah mengiklaskan kepergian anak laki-lakinya itu.

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak" ucap ayahnya kembali menangis.

Baca juga: Kronologi Bocah 9 Tahun Dibacok Saat Bela Ibunya yang Diperkosa, Diduga Tewas, Jasadnya Belum Ditemukan

Jenazah R dimakamkan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung Bireum Bayeun pada Minggu (11/10/2020).

Pemakaman R tak disaksikan oleh sang ibu karena ia sedang menjalani perawatan di rumah sakit setelah diperkosa dan dianiaya Samsul Bahri.

Sementara sang ayah, menemani ibu R di rumah sakit.

Menurut Keuchik Alue Gadeng Kampung, Dedi proses pemakaman R diikuti oleh keluarga, kerabat, serta ratusan warga.

“Mereka tidak bisa mengantarkan jenazah anaknya dan hadir ke pemakaman, karena ibu korban yang ditemani ayahnya kini masih dirawat di salah satu RS di Langsa,” ujar Keuchik Dedi.

Baca juga: Dikira Hilang, Petani Ini Ternyata Semalaman Sembunyi di Hutan Setelah Dibacok 5 Orang Tak Dikenal

Sembunyi di bawah pohon besar

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
Samsul ditangkap di lapangan Sepakbola Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem, Aceh Timur, Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 09.10 WIB.

Saat ditangkap pelaku masih memegang parang dan berusaha melawan petugas.

"Terpaksa ditembak bagian kaki tiga kali. Dia berusaha melawan petugas dengan parang di tangannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langsa Iptu Arief Sukmono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Usai ditangkap, awalnya pelaku masih bungkam tidak mau memberitahu keberadaan tubuh anak 9 tahun yang sempat dibawanya pergi.

Baca juga: Diperkosa Saat Masih SD, Siswi SMK Gugat Kapolri dan Kapolres Sikka atas Pembiaran Kasus

Namun, setelah didesak. Pelaku akhirnya memberitahu keberadaan tubuh bocah malang tersebut.

Korban ditemukan di sungai Desa Alue Gadeng, Kecamatan Biren Bayuen, Aceh Timur.

Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan, tubuhnya penuh luka dan masih berpakaian lengkap.

“Sekujur tubuhnya penuh luka bacok. Mulai tangan, pundak, leher, rahang, bahu, dada, jari dan lainnya. Sungguh memilukan,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor : Abba Gabrillin, Khairina), Serambinnews.com, Tribunnewsmaker.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com