Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu"

Kompas.com - 16/10/2020, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Baca juga: Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa Ternyata Residivis

Fadli Fajar mengatakan R adalah anak yang cerdas dan selalu mendapatkan ranking di sekolah.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Ia mengaku sudah mengiklaskan kepergian anak laki-lakinya itu.

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak" ucap ayahnya kembali menangis.

Baca juga: Kronologi Bocah 9 Tahun Dibacok Saat Bela Ibunya yang Diperkosa, Diduga Tewas, Jasadnya Belum Ditemukan

Jenazah R dimakamkan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung Bireum Bayeun pada Minggu (11/10/2020).

Pemakaman R tak disaksikan oleh sang ibu karena ia sedang menjalani perawatan di rumah sakit setelah diperkosa dan dianiaya Samsul Bahri.

Sementara sang ayah, menemani ibu R di rumah sakit.

Menurut Keuchik Alue Gadeng Kampung, Dedi proses pemakaman R diikuti oleh keluarga, kerabat, serta ratusan warga.

“Mereka tidak bisa mengantarkan jenazah anaknya dan hadir ke pemakaman, karena ibu korban yang ditemani ayahnya kini masih dirawat di salah satu RS di Langsa,” ujar Keuchik Dedi.

Baca juga: Dikira Hilang, Petani Ini Ternyata Semalaman Sembunyi di Hutan Setelah Dibacok 5 Orang Tak Dikenal

Sembunyi di bawah pohon besar

Samsul ditangkap di lapangan Sepakbola Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem, Aceh Timur, Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 09.10 WIB.

Saat ditangkap pelaku masih memegang parang dan berusaha melawan petugas.

"Terpaksa ditembak bagian kaki tiga kali. Dia berusaha melawan petugas dengan parang di tangannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langsa Iptu Arief Sukmono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Usai ditangkap, awalnya pelaku masih bungkam tidak mau memberitahu keberadaan tubuh anak 9 tahun yang sempat dibawanya pergi.

Baca juga: Diperkosa Saat Masih SD, Siswi SMK Gugat Kapolri dan Kapolres Sikka atas Pembiaran Kasus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com