Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Penyekapan Polisi di Bandung, Diduga Libatkan Simpatisan KAMI hingga Klaim Diselamatkan oleh Relawan

Kompas.com - 16/10/2020, 11:01 WIB
Rachmawati

Editor

Tak lama kemudian, posko itu dikepung ratusan orang berbaju hitam sambil membawa tongkat yang di belakangnya ada polisi.

Menurut Sofyan, orang berbaju hitam itu melempari rumah yang jadi posko kesehatan itu dengan batu.

Korlap Robby kemudian keluar untuk melakukan negosiasi.

Baca juga: Polri Ungkap Alasan Tangkap dan Tahan Tiga Petinggi KAMI

"Korlap medis Pak Robby Mayor Jenderal TNI Purnawirawan. Kalau nggak diselamatkan dia, bisa hancur nih rumah. Akhirnya dia (Robby) keluar dan bilang, 'Saya Jenderal Purnawirawan, mohon adik-adik polisi saya mau negosiasi'. Akhirnya tim medis dikumpuli," ucapnya.

Sofyan mengaku tidak mengetahui siapa kelompok berbaju hitam tersebut. Sementara semua baju anggota tim medis diberi tanda palang merah.

"Jadi sekarang itu kita menyekap, itu tak benar. Itu diselamatkan Pak Robby, dan itu berlangsung cepat setelah dilerai, disuruh keluar. Justru pakaian hitam itu yang mengepung rumah. Saya tidak tahu (orang berbaju serba hitam), tapi polisi juga kan tidak mengakui," katanya.

Baca juga: Kronologi Penyekapan Polisi di Bandung Versi KAMI Jabar, Relawan: Bukan Disekap, tapi Diselamatkan

Sofyan mengatakan, setelah kejadian itu, 64 orang relawan posko kesehatan KAMI dibawa ke Polda Jabar.

"Mereka ditahan 1x24 jam, dan ada beberapa diduga tersangka," ucapnya.

Sofyan menegaskan bahwa mereka yang dipanggil ini berstatus personal, bukan atas nama KAMI.

"Jadi undangan panggilan itu sebagai saksi atas nama personal bukan KAMI, tapi personal. Tapi digambarkan presidium KAMI, itu tak benar," ujarnya.

Baca juga: Polda Jabar Panggil Petinggi KAMI Terkait Polisi yang Disekap dan Dianiaya

Diperiksa sebagai saksi selama tujuh jam

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan ada tujuh petinggi KAMI yang dipanggil ke Ditreskrimum Polda Jabar pada Kamis (15/10/2020).

Para petinggi KAMI Jabar tersebut diperiksa sebagai saksi terkait dugaan penyekapan dan penganiayaan seorang anggota polisi di sebuah rumah di Bandung, Jabar.

Keenam orang tersebut yaitu, Roby Win Kadir dan Prio selaku Presidium KAMI, serta Lusiana selaku Bendahara KAMI.

Kemudian, Oktavianus dan Amin Bukhairy selaku aktivis KAMI, serta Wahyu Hidayati selaku pemilik Posko KAMI.

Baca juga: Soal Penangkapan Anggota KAMI Medan, Polisi: Ada Banyak Bukti yang Ditangkap adalah Perusuh

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan bahwa pemeriksaan petinggi KAMI ini dilakukan selama 7 jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com