Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemkot Padang Melarang Resepsi Nikah Mulai 9 November 2020

Kompas.com - 16/10/2020, 08:12 WIB
Rahmadhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, melarang resepsi atau pesta pernikahan mulai 9 November 2020 mendatang.

Padahal, Surat Edaran mengenai pelarangan pesta pernikahan tersebut dikeluarkan pada 12 Oktober 2020.

Lantas, jika memang resepsi pernikahan berbahaya dilakukan saat pandemi, mengapa ada jeda waktu antara penerbitan aturan dan pelaksanaannya?

Baca juga: Sempat Dinyatakan Sembuh, Sekda Kota Padang Kembali Positif Covid-19

Pelaksana tugas Wali Kota Padang Hendri Septa menjelaskan alasannya.

"Kan ada waktu sekitar satu bulan lebih kurang jarak antara dikeluarkan Surat Edaran dari pemberlakuannya. Tujuannya, waktu tersebut dipergunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat," ujar Hendri Septa kepada sejumlah wartawan, Kamis (15/10/2020).

Hendri Septa mengatakan, dirinya didatangi oleh asosiasi musisi, asosiasi perhotelan dan wedding organizer karena surat edaran tersebut.

Waktu jeda hingga pelaksaan aturan itu kemudian digunakan untuk memberikan pengertian dan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terdampak dari larangan menggelar resepsi nikah.

"Saya sampaikan kepada mereka, itu hampir seluruh tamu yang datang ke pesta pernikahan tidak menggunakan masker. Kemudian saat kami memberikan izin diperbolehkan menggelar pesta pernikahan, kami minta tolong kepada mereka untuk mengingatkan tamu pesta pernikahan menggunakan masker, malah nyatanya mereka sendiri tidak menggunakan masker," kata Hendri.

Baca juga: Mall Pelayanan Publik Kota Padang Tutup Dua Hari karena 2 Pegawainya Positif Covid-19

Hendri mengatakan bahwa Pemkot Padang tidak melarang warga untuk menikah.

Warga tetap bisa menikah, namun cukup dengan acara akad nikah dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Yang kami hindarkan itu adalah terjadinya penumpukan orang," ujar Hendri.

Dalam masa sosialisasi ini, para musisi dan penyelenggara pesta pernikahan tersebut diminta untuk mengingatkan tamu pesta pernikahan menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.

Larangan pesta pernikahan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Padang Nomor 870.743/BPBD-pdg/x/2020 tentang larangan pesta perkawinan dan batasan bagi pelaku usaha.

Larangan mengadakan pesta pernikahan ini juga karena semakin tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Padang.

Menurut Hendri, bagi masyarakat yang membandel dan tetap menggelar resepsi nikah, maka akan dibubarkan oleh aparat terkait dan akan dikenakan sanksi.

"Cukup menggelar akad nikah di KUA, rumah atau tempat ibadah. Namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com