Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sultan HB X Jajal Alat Pendeteksi Covid-19 lewat Embusan Buatan UGM

Kompas.com - 15/10/2020, 19:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) telah menjajal GeNose, alat pendeteksi virus corona lewat embusan buatan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Alat itu dicoba HB X pada Senin (12/10/2020). Untuk menggunakan alat tersebut, dia harus mengembuskan napas ke saluran udara sekali pakai.

Setelah ditiup, GeNose akan menampilkan sejumlah angka.

"Waktu saya nyoba ya keluar angka-angkanya tetapi tidak bisa dibaca oleh kita, yang bisa baca adalah petugas. Petugas berdasar grafik. Nanti dokter yang bisa baca supaya jujur," kata HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: GeNose UGM Mampu Deteksi Covid-19 dalam 80 Detik

HB X mengatakan, nantinya satu alat GeNose bisa digunakan hingga 2.500 kali.

Saat ini, GeNose masih dalam tahap uji klinis. Jika nantinya sudah bisa diproduksi massal, HB X berharap alat ini bisa jadi alternatif pendeteksi virus corona yang lebih murah.

"Harapan saya itu bisa lebih murah dari pada rapid test, apalagi swab PCR lebih mahal," katanya.

Peneliti GeNose dr Dian Kesumapramudya Nurputra menyatakan, kini alat tersebut sudah diuji diagnostik di sembilan rumah sakit.

Direncanakan alat ini akan masuk dalam tahapan produksi massal pada November 2020.

"Setelah uji diagnostik kita presentasi lagi ke Kemenkes, setelah teruji bisa memisahkan yang positif dan negatif maka akan dikeluarkan surat izin edar," ujar Dian.

Baca juga: Mengenal GeNose, Alat Canggih Pendeteksi Covid-19 dalam 80 Detik Lewat Embusan Napas

Dia mengungkapkan, selama masa uji coba GeNose masih menggunakan bahan plastik yang beredar di pasaran. Bahkan plastik yang digunakan bisa dibeli melalui toko-toko online.

Nantinya, UGM akan menggandeng produsen plastik khusus sehingga harga dapat lebih ditekan.

"Masih memakai yang ada di pasaran bisa beli di pasaran di toko online itu ada. Tapi di sini kita ada Pak Petrus dari PT YPTI, beliau yang sudah ahlinya yang sudah kita minta untuk mendesain plastik penampungnya khusus tidak mempengaruhi sensor dan limbah bisa minimal," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com