Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Embung di Boyolali, Mentan Pastikan Pertanian Tak Terganggu Covid-19

Kompas.com - 15/10/2020, 17:30 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkunjung ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (15/10/2020).

Dalam kesempatan itu, SYL bersama rombongan meninjau Embung Giriroto Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

SYL mengatakan, kunjungannya ke Boyolali adalah untuk melihat kesiapan pertanian dalam akselerasi ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Mentan Targetkan Proyek Food Estate Jadi Pusat Industri Pangan

"Hari ini kita bisa lihat petani mengolah pertanian dengan baik. Kondisi seperti ini yang kita harapkan bisa bertahan. Terutama di era Covid-19," katanya di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.

"Bapak Presiden memberikan penekanan agar akselerasinya dijaga lebih kuat," sambung dia.

Dia menilai pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tidak mempengaruhi kondisi pertanian Indonesia.

Justru, pertanian di Indonesia berkembang dengan baik di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Mentan: Kalimantan Selatan Bagian Lumbung Pangan Nasional

"Akselerasi pertanian di tengah-tengah Covid-19 tetap berputar dengan baik kita. Dari Januari ke Juli ekspor kita masih di atas Rp 251 triliun. Artinya, pertanian kita tidak terganggu dengan Covid-19 dan tetap menjadi ruang untuk perputaran bisnis dan ekonomi yang ada," terang dia.

Karena itu, SYL meminta kepada para petani untuk selalu menjaga kondisi pertaniannya.

"Pertanian harus dijaga. Tidak boleh dengan data saja. Harus memang kita lihat rajin betul atau tidak. Masing-masing wilayah mempunyai karakter dan pendekatan yang harus dijaga," tambahnya.

Baca juga: Mentan Akan Cabut Kepmen yang Tetapkan Ganja sebagai Tanaman Obat

SYL juga menyebut produksi hasil pertanian Indonesia di tengah pandemi wabah Covid-19 masih dalam kategori aman.

"Hasil panen kita aman. Saya yakin banget aman. MT-1 yang tercatat di BPS itu perstoknya sampai 7,4 juta ton beras. Sekarang MT-2 saya lakukan percepatan kurang lebih 5,8 juta hektare sudah tertanam hampir 89 persen. Kita punya waktu empat bulan. Insya Allah hasilnya akan di atas 13 juta ton," terang SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com