Selain itu ia juga membentak polisi dan mengatakan akan menjemput anaknya dan berjanji akan kembali.
"Diam, saya mau jemput anak saya, nanti saya kembali lagi kemari," ucap perempuan itu sambil menunjuk polisi.
Oleh petugas, permintaan tersebut disetujui asalkan ponsel yang dipegang dijadikan jaminan. Lagi-lagi perempuan itu berulah dan menolak menyerahkan ponselnya.
Baca juga: Ganjar soal Bupati Blora Joget Dangdut Tanpa Masker: Tim Operasi Yustisi Bisa Menindak
"Suami ibu kerja di mana?" tanya polisi tersebut.
Dengan nada tinggi, perempuan itu mengatakan bahwa suaminya bekerja di kejaksaan.
"Di jaksa," kata perempuan tersebut.
Petugas kembali mengingatkan bahwa suami perempuan itu pasti memahami hukum apabila memang benar seorang jaksa.
"Enggak apa-apa, panggi ke sini, jaksa lebih tahu hukum," kata polisi
Baca juga: Lagi Makan Pempek Tiba-tiba Ditembak Gas Air Mata, Jadi Saya Emosi
Dia juga membentak Kepala Satpol PP dan polwan yang berada di dekatnya.
"Tampar, tampar, tampar saya pak polisi, tampar," teriak perempuan itu.
Saat seorang polwan meminta KTP, pengendara ini malah kembali membentak.
Karena dianggap tidak kooperatif kepada petugas, perempuan dan motoryaa diamakan oleh polisi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Iwan Bahagia | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.