Permintaan itu akhirnya disetujui.
Polisi mengizinkan perempuan itu pergi menjemput anaknya.
Namun, dengan syarat ponsel yang dipegang perempuan itu ditinggal sebagai jaminan.
Tetapi, perempuan itu menolak dan mengangkat telepon dari suaminya.
"Suami ibu kerja di mana?" tanya polisi tersebut.
Baca juga: Penelitian Mahasiswa Unpad, Ekstrak Kulit Manggis Berpotensi sebagai Anti-Corona
Perempuan itu kemudian mengatakan bahwa suaminya bekerja di kejaksaan.
"Di Jaksa," kata perempuan tersebut.
Petugas kemudian mengingatkan bahwa suami perempuan itu pasti memahami hukum apabila memang benar seorang jaksa.
"Enggak apa-apa, panggi ke sini, jaksa lebih tahu hukum," kata polisi itu.
Dalam rekaman video berdurasi 6 menit 20 detik itu, terdengar nada heran dari orang-orang di sekitar perempuan itu.
Namun, hal itu semakin memancing emosi perempuan tersebut.
"Eh diam mulut kau, enggak usah ikut campur kau, diam, aku ngomong sama Bapak ini. Diam, sana-sana," kata perempuan itu.
Perempuan itu masih kukuh untuk menjemput anaknya.
Dia kembali membentak Kepala Satpol PP dan polwan yang berada di dekatnya.
"Tampar, tampar, tampar saya Pak Polisi, tampar," teriak perempuan itu.
Saat seorang polwan meminta KTP, pengendara ini malah kembali membentak.
Selanjutnya, karena dianggap tidak kooperatif kepada petugas atas pelanggaran yang dilakukan, perempuan itu akhirnya diamankan polisi bersama sepeda motornya.