Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Kasus Kematian Covid-19 NTB Tinggi, Nomor Dua Setelah Jawa Timur

Kompas.com - 15/10/2020, 10:59 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Persentase kasus kematian akibat Covid-19 di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih tinggi, yaitu menduduki posisi kedua setelah Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, persentase angka kematian di NTB yaitu 5,8 persen berada pada urutan kedua setelah provinsi Jawa Timur sebesar 7,3 persen.

"Artinya 5,8 persen pasien Covid-19 yang dirawat di NTB meninggal dunia. Total adalah 208 orang (meninggal)," terang dr Eka, seperti dikutip dalam video rilis, Rabu (14/10/2020).

Dari 208 pasien meninggal, 75  persen di antaranya adalah lansia. 70 persen dari lansia yang meninggal dunia adalah penderita penyakit komorbid atau memiliki penyakit bawaan.

Baca juga: Dituntut Nyatakan Sikap, Gubernur NTB: Kita Belum Melihat Binatang Apa Ini Omnibus Law

Eka menuturkan, masih tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di NTB salah satunya disebabkan karena pasien terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Karena selama ini rata-rata pasien yang meninggal itu datang terlambat, dalam keadaan yang parah sehingga sulit bagi tenaga medis untuk menyelamatkan mereka," kata Eka.

Selama ini, kata Eka, alasan keluarga terlambat datang ke sarana kesehatan adalah takut tertular virus Covid-19 di sarana kesehatan.

Padahal, justru angka penularan di luar sarana kesehatan jauh lebih besar dari pada penularan di sarana kesehatan.

"Sekarang dengan kenyataan jumlah pasien yang tertular di luar sarana kesehatan empat kali lipat dibandingkan mereka yang tertular di sarana kesehatan, maka mari kita ubah cara berpikir kita. Batasi keluar rumah terutama untuk lansia dan mereka yang mempunyai penyakit komorbid," kata Eka.

Apabila ada gejala-gejala awal seperti demam, sakit tenggorokan, batuk dan pilek, segera berobat ke sarana kesehatan supaya tidak terlambat diobati.

Sebab, jika lebih awal datang berobat maka prospek kesembuhan akan lebih besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com