Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Mahasiswa Unpad, Ekstrak Kulit Manggis Berpotensi sebagai Anti-Corona

Kompas.com - 15/10/2020, 08:55 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) meneliti senyawa alfa mangostin dari kulit buah manggis.

Rupanya, kulit buah manggis berkhasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.

Bahkan senyawa ini berpotensi sebagai anti-virus corona atau Covid-19.

Penelitian tersebut dilakukan Syahrul Hidayat (mahasiswa Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (mahasiswa Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (mahasiswa Farmasi).

Baca juga: Mahasiswa Unpad Gagas Plastik Khusus untuk Bungkus Jenazah Pasien Corona

Mereka menemukan senyawa turunan alfa mangostin yang memiliki potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2, atau virus corona penyebab Covid-19.

"Studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam," ujar Syahrul dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (13/10/2020).

Senyawa bahan alam ini memiliki beberapa keunggulan.

Misalnya, toksisitasnya yang rendah, serta risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan.

“Selain itu, sampai saat ini pengelolaan Covid-19 masih seputar mengobati gejala, karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi Covid-19 itu sendiri. Karena itu, ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” kata Syahrul.

Baca juga: 3 Mahasiswa Unpad Merancang Easy Bike, Sepeda Listrik Bertenaga Surya


Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin.

Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala Covid-19.

Baca juga: Ridwan Kamil Prioritaskan Warga di Zona Merah di Jabar Divaksin Covid-19

Aktivitas nelfinavir pada SARS-CoV-2 berperan menghambat pertumbuhan virus.

“Kita punya ide, kalau aktivitasnya sama, maka senyawa alfa mangostin pun memiliki aktivitas yang sama terhadap virus SARS-CoV-2,” kata dia.

Berangkat dari rujukan penelitian tersebut, ketiganya mencoba melakukan studi awal dengan cara memodifikasi senyawa alfa mangostin.

Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat dari senyawa alfa mangostin.

Studi dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dibantu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof Muchtaridi.

Hasilnya, senyawa FKS9 atau senyawa modifikasi dari alfa mangostin secara spesifik memiliki aktivitas terhadap protein Mpro, salah satu protein pada virus SARS-CoV-2.

Meski demikian, studi ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.

“Penelitian ini bisa memberikan informasi terkait potensi senyawa alfa mangostin, bahwa senyawa ini memiliki aktivitas terhadap SARS-CoV-2 sebagai solusi untuk mengatasi Covid-19,” kata Syahrul.

Studi ini kemudian diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) Tahun 2020 yang digelar Universitas Brawijaya pada Mei-September 2020.

Penelitian ini meraih juara pertama pada kategori LKTI kesehatan dan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com