Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Dibongkar, Polisi Dapati Jasad Bocah 7 Tahun Penuh Luka, Dianiaya Orangtua Angkat Pakai Rotan

Kompas.com - 15/10/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Polisi membongkar makam seorang bocah berusia tujuh tahun di Ambon berinisial SFU (7).

Pembongkaran dilakukan menyusul adanya laporan kecurigaan orangtua kandung SFU bahwa anaknya tewas secara tak wajar.

Benar saja, setelah pembongkaran makam dan dilakukan otopsi, polisi mendapati sejumlah tanda kekerasan di tubuh bocah malang tersebut.

Baca juga: Sesaat Sebelum Tewas Dianiaya Orangtua Angkat, Bocah 7 Tahun Sempat Cerita ke Orangtua Kandungnya

Dianiaya orangtua angkat karena melawan saat disuruh makan

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Leo Nugraha Simatupang mengemukakan, bocah SFU diduga dianiaya oleh orangtua angkatnya yakni EM dan MK.

Mereka menganiaya SFU lantaran anak itu tak mau makan.

Menurut pemeriksaan, MK dan EM menganiaya SFU menggunakan tangan kosong, kabel hingga rotan.

Saat dibongkar, dari hasil otopsi sementara kondisi tubuh anak tersebut memprihatinkan.

Leo mengungkapkan, ada memar di bagian punggung korban, kemudian pendarahan di bagian dada sebelah kanan, pendarahan di mata kanan lalu memar di dagu.

Selain itu ada pendarahan di telinga kiri dan kanan korban, pendarahan di hidung, memar di betis kanan, luka robek di bibir atas dan bawah serta pendarahan di usus kecil dan memar di bagian paha kiri korban.

“Saya kira itu yang didapat, nanti itu akan disimpulkan oleh dokter apakah ini yang menyebabkan korban meninggal atau bagaimana,” ujar dia.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Diduga Dianiaya Orangua Angkat, Hasil Otopsi Ada Tindak Kekerasan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com