KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu dan remaja perempuan dianiaya sejumlah pria dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja viral di media sosial.
Aksi kekerasan itu terjadi di Desa Pubabu-Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu (14/10/2020) siang.
Tokoh masyarakat Desa Pubabu-Besipae, Niko Manoe membenarkan kekerasan yang terjadi di wilayahnya itu.
Niko mengatakan, perempuan yang dicekik dan dibanting itu bernama Damaris. Sedangkan remaja perempuan itu bernama Novi (15).
Selain dua orang tersebut, ada juga beberapa perempuan lain yang diduga mendapatkan perlakuan sama.
“Benar, ada kejadian itu, seperti video yang beredar di media sosial. Kejadian bermula sekitar jam 12.00 WITA, siang tadi hingga akhirnya ada tindakan represif dari pihak pemerintah provinsi kepada warga kami,” kata Niko saat dihubungi, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Syekh Ali Jaber Dijadwalkan Berdakwah di Gresik, Polisi Siapkan Pengamanan
Menurut Niko, konflik tak bisa dihindari saat petugas Satpol PP dan Dinas Peternakan Provinsi NTT turun melakukan kegiatan di lahan itu.
Tetapi, warga menolak karena lahan itu berstatus sengketa. Sehingga, tak dibenarkan melakukan kegiatan di dalamnya.
“Beberapa warga kami perempuan yang terluka. Ada ibu yang dicekik di leher hingga masih ada luka yang membekas,” ungkapnya.
Kasat Pol PP NTT Cornelis Wadu membantah aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah pria dan anak buahnya di Desa Pubabu-Besipae.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.