YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Saluran cross drain tepat di bawah Selokan Mataram yang berada di Dusun Mayangan, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman diduga ambrol.
Akibatnya air Selokan Mataram masuk ke cross drain dan meluber hingga menggenangi area pertanian.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, membenarkan peristiwa tersebut.
"Sekarang sudah mengecil. Pintu air Bendung Karangtalun (Ancol) sudah ditutup," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Pemancing di Selokan Mataram
Makwan menjelaskan, saluran cross drain tepat di bawah Selokan Mataram yang berada di Dusun Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman, rusak.
Akibatnya, air Selokan Mataram masuk ke cross drain.
Akibatnya, air di cross drain meluber dan mengenangi area pertanian yang ada di selatan Selokan Mataram.
Bahkan luberan air hingga sempat menggenangi Jalan Kabupaten.
"Besok pagi baru bisa dilihat kerusakannya, direncanakan perbaikan darurat," tegasnya.
Baca juga: Petani Buat Sayembara untuk Tangkap Pembuang Sampah di Selokan Mataram
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Operasi dan Pemeliharaan (OP) BBWS SO, Pramono menyampaikan kejadian tersebut bukan karena Selokan Mataram amblas.
Namun terindikasi akibat saluran cross drain yang ada di bawah Selokan Mataram mengalami kerusakan.
"Cross drain (saluran tertutup) di bawah Selokan Mataram terindikasi ambrol atau patah," ucapnya.
Terkait kejadian tersebut, lanjutnya pihaknya langsung menindaklanjuti dengan menutup pintu air Bendung Karangtalun, sehingga air Selokan Mataram menjadi surut.
Baca juga: Banjir Rendam 500 Rumah Warga di Merangin Jambi, BPBD Tetapkan Status Darurat Bencana
BPBD Sleman dibantu warga Dusun Mayangan juga berusaha menutup lubang di cross drain bawah Selokan Mataram.
"Menutup lubang cross drain dengan menggunakan geobag. Sampai malam ini dibantu warga," urainya.
Setelah air Selokan Mataram surut maka akan dilakukan identifikasi kerusakan yang ada di cross drain. Kemudian ditindaklanjuti dengan dilakukan perbaikan.
"Kita identifikasi kerusakannya dan tindak lanjut perbaikannya," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.