Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penangkapan Anggota KAMI Medan, Polisi: Ada Banyak Bukti yang Ditangkap adalah Perusuh

Kompas.com - 14/10/2020, 21:34 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menyebut kasus penangkapan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) diambil alih oleh Mabes Polri, Polda Sumut dan Polrestabes Medan.

Riko menyebut ada empat orang yang dibawa ke Jakarta terkait dengan rencana membuat rusuh di Kota Medan dan memiliki banyak bukti terkait.

"Penanganan kasus sekarang sudah diambil alih oleh Mabes Polri, gabungan Polda Sumut dan tentunya dengan Polrestabes Medan," ujar Riko ketika ditemui di Mapolrestabes Medan, Rabu (14/10/2020) sore. 

Baca juga: 8 Orang Ditangkap Bareskrim di Medan dan Jakarta, Sebagian Besar Anggota KAMI

Riko membenarkan bahwa sudah ada empat orang anggota KAMI yang diamankan dan dibawa ke Jakarta. Hal tersebut sebagaimana yang sudah disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin.

"Nanti kita sampaikan. kan sudah disampaikan Pak Kapolda. Saya kira sama," kata Riko. 

Menurut dia, Ketua KAMI Medan Hairi Amri ditangkap saat memberikan air mineral kepada pedemo. Sementara tiga anggota KAMI lainnya ditangkap di rumahnya masing-masing.

Selain menangkap, pihaknya juga melakukan penggeledahan di sejumlah rumah dan menemukan banyak barang bukti.

"Banyak (barang bukti). Nanti Pak Kapolda yang menyampaikan," katanya. 

Baca juga: Rencana Deklarasi KAMI di Riau Mendapat Penolakan

Yang diamankan adalah perusuh, bukan demonstran

Pada Senin dan Selasa (12-13/10/2020), lanjut Riko, pihaknya menangkap massa aksi di depan DPRD Sumut.

Sejumlah orang yang diamankan pada dua hari itu, selanjutnya dipulangkan. Kebanyakan pelajar.

"Jadi perlu kita jelaskan,  yang kita amankan itu bukan demonstran. itu perlu dicatat. Yang kita amankan adalah perusuh. Beda," katanya.

Dia mencontohkan, pada Kamis (8/10/2020),  saat terjadi unjuk rasa di depan DPRD Sumut, begitu terjadi lempar-lemparan, dia langsung teriak bahwa yang merasa aksi unjuk rasa silakan geser ke sebelah kiri.

 

Berusaha masuk ke barisan mahasiswa

 

Saat itu, kata dia, massa aksi yang berunjuk rasa itu bergeser ke kiri. 

"Yang lempar-lemparan sebelah kanan. Jadi yang kita tindak bukan demonstran. Bukan yang melaksanakan unjuk rasa. Termasuk yang Senin dan Selasa," katanya.

Dia membenarkan bahwa sejumlah orang yang diamankan saat aksi pada hari Senin dan Selasa belum melakukan apapun. Namun, mereka berusaha bergabung dengan massa aksi unjuk rasa. 

"Yang penting bukan tangkap demontran, tapi perusuh. Identifikasinya, gampang. Saya tinggal teriak. Mereka berusaha masuk ke mahasiswa. Kita pageri pakai tali. Didatangi sama anggota kenapa lari. Logikanya kan gitu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com