Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paslon Bupati Purbalingga Oji-Zaini Kampanye Keliling dengan "Virtual Box"

Kompas.com - 14/10/2020, 21:08 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Purbalingga Muhammad Zulhan Fauzi–Zaini Makarim Supriyatno (Oji-Zaini) memanfaatkan media virtual box untuk menyapa masyarakat.

Virtual box merupakan perangkat portable dengan layar monitor berukuran besar yang terhubung dengan laptop.

Perangkat tersebut dipasang pada mobil bak terbuka.

Masyarakat dapat berdiskusi secara langsung dengan paslon yang diusung koalisi PKB, Partai Gerindra, PPP, Nasdem dan Partai Demokrat ini melalui menu video call yang tersedia dalam Facebook Messenger.

Baca juga: Calon Tunggal di Pilwalkot Semarang Kampanye Lewat Virtual Box

Seperti yang terlihat di sekitar Pasar Badog, Kelurahan Bancar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2020) sore.

Meski tak bertatap muka secara langsung, masyarakat dan sejumlah pedagang tampak antusias menyampaikan harapan dan keinginannya.

Gatot (58), warga setempat mengaku senang bisa berkomunikasi secara langsung dengan Oji dan Zaini.

"Sangat mengena, karena bisa bicara langsung. Kalau di forum kan orang seperti saya rikuh (perasaan tidak enak) dan sebagainya, enggak mungkin berani ngomong," kata pengemudi ojol ini.

Baca juga: Kampanye Online Ala Gibran, Blusukan Temui Warga dengan Virtual Box

Warga lainnya Yuni (42) mengaku baru kali pertama melihat model kampanye seperti itu.

"Dalam masa pandemi cara kampanye seperti ini saya kira luar biasa. Pertama kita bisa komunikasi langsung dan ada jawaban langsung," ujar Yuni.

Hal senada disampaikan Win Graheni (59).

Meski terasa aneh, ia menilai kampanye semacam itu dinilai cukup efektif.

Penanggunjawab kampanye virtual Paslon Oji-Zaini, Habib Abdillah mengatakan, mobil tersebut akan berkeliling ke berbagai wilayah untuk menemui masyarakat.

"Di tengah pandemi ini kami mencoba berkreasi. Kami akan roadshow untuk menyapa masyarakat dengan virtual box, hari ini baru kami launching," kata Habib.

Menurut Habib, kampanye dengan virtual box jauh lebih efisien ketimbang kampanye terbuka.

"Untuk membuat alat ini kisaran Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, tidak terlalu mahal. Kalau kampanye terbuka kan butuh biaya besar," ujar Habib.

Virtual box, kata Habis, menjadi solusi berkampanye di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Masa kampanye ini kan waktunya terbatas, tidak semua daerah dapat dijangkau. Virtual boks ini akan mendatangi daerah-daerah yang belum dikunjungi paslon," kata Habib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com