Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama Pandemi, Dosen IPB Jelaskan Penyebabnya

Kompas.com - 14/10/2020, 18:17 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Kesehatan mental anak

Dengan demikian, diperkirakan banyak anak-anak yang mengalami kasus kekerasan serupa di rumah selama proses PJJ akibat pandemi Covid-19 ini.

Selain meningkatkan angka kekerasan pada anak, pemberlakuan PJJ di masa pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan mental anak-anak.

Merebaknya kasus infeksi Covid-19 hingga saat ini tentu memberikan tantangan khusus di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan di Hubei China dan melibatkan 2.330 anak sekolah menemukan bahwa anak-anak yang mengalami karantina proses belajar akibat Covid-19 menunjukkan beberapa tanda-tanda tekanan emosional.

Bahkan penelitian lanjutan dari observasi tersebut menunjukan bahwa 22,6 persen dari anak-anak yang diobservasi mengalami gejala depresi dan 18,9 persen mengalami kecemasan.

Hasil survei yang dilakukan oleh pemerintah Jepang juga menunjukkan hasil yang serupa yaitu 72 persen anak-anak Jepang merasakan stres akibat Covid-19.  

Memperkuat kerja sama

Melihat berbagai fenomena yang terjadi terkait dengan dampak pembelajaran daring di masa pandemi pada anak, diperlukan upaya yang strategis dalam menguatkan fungsi dan peran keluarga khususnya dalam proses pendampingan anak dengan baik di rumah.

Penguatan kapasitas keluarga saat ini menjadi suatu keniscayaan untuk diperhatikan utamanya fungsi keluarga dalam memberikan pendampingan terhadap anak selama pandemi.

"Pandemi ini belum berakhir dan dampak yang dirasakan oleh keluarga semakin nyata," ucapnya.

Hal ini tentunya mempengaruhi tekanan psikologi dan kesehatan mental seluruh anggota keluarga termasuk kondisi kesehatan mental anak-anak maupun orangtua.

Meskipun tidak mudah, lanjut dia, dengan upaya memaksimalkan kerjasama sedini mungkin dan memperkokoh peran sekolah, keluarga, dan masyarakat, seharusnya mampu untuk diatasi bersama-sama dengan lebih baik.

"Sehingga harapannya, berbagai kasus kekerasan anak yang melibatkan orangtua akibat pandemi ini dapat diminimalisasi pada titik terendah," jelas Yulina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com